Gelar Audisi 2024, PB Mutiara Cardinal Siap Sumbang Atlet Bulutangkis Yang Bisa Harumkan Negeri

Filesatu.co.id-BANDUNG | MANTAN atlet bulutangkis nasional sekaligus penasihat PB Mutiara Cardinal, Tatat Budiman mengatakan PB Mutiara Cardinal optimistis bisa terus menyumbang para atlet bulutangkis yang bisa mengharumkan nama negeri.

Hal tersebut disampaikan Tatat di sela kegiatan Audisi Umum PB Mutiara Cardinal 2024 di GOR bulutangkisnya, di Cibeureum, Kecamatan Andir, Kota Bandung.

Bacaan Lainnya

“Komitmen kita, kita akan terus membuat atlet yang tampil di even internasional atau menjadi profesional, sebanyak mungkin kita akan kontribusikan untuk negara,” ujar Tatat.

Disebutkan Tata Budiman, seleksi ini tidak menargetkan kuantitas, melainkan kualitas, menurutnya bibit muda terus bermunculan setiap waktu. Karena itu, regenasi di PB Mutiara Cardinal selaku dilakukan seiring waktu.

“Tentu harapan kami, dari sekian banyak yang daftar, mudah-mudahan kita bisa mengerucut ke yang sedikit, di mana kita tidak mentarget harus berapa, tapi kualitasnya seperti apa,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Devi Sukma Wijaya menerangkan, audisi kali ini diikuti oleh sekitar 710 orang dari berbagai daerah di tanah air.

Audisi ini pun sudah menjadi yang ke-12 kali yang diadakan pihaknya, kendati baru diadakan lagi pada 2024 setelah sempat vakum karena Covid-19.

“Motivasi kami terus mengadakan seleksi, karena bibit-bibit muda akan terus bermunculan. Jadi kita tidak akan terus mengandalkan pemain top, tapi pasti harus beregenerasi,” katanya.

Selain para talenta muda di Jawa Barat, peserta yang ikut dari luar daerah misalnya dari Jawa Timur, Makassar, hingga Manado.

Sebagaimana harapan Tata, Devi menyebut audisi ini digelar agar bermunculan para atlet berprestasi ke depannya.

“Tujuan diadakan audisi ini, karena kita ingin menjaring atlet-atlet potensial dari berbagai daerah untuk kita bina dan kita pengen jadiin juara nasional bahkan ikut pelatnas tentunya,” katanya.

Dia menyebut seleksi asalnya akan diadakan selama tiga hari. Namun karena peserta yang membludak, maka proses seleksi dilakukan kurang lebih selama lima hari.

Di hari pertama, para peserta yang mengikuti seleksi akan bertanding sesuai kelompok usia dengan durasi sekitar 20 menit.

“Untuk hari pertama, kita tentuin waktu main saja, bukan poin 2-1. Mereka akan bebas main selama 20 menit. Mereka akan bebas di lapangan seperti main biasa aja,” pungkasnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *