Filesaru.co.id, Banyuwangi | fenomena ribuan ikan lemuru yang terdampar di Pantai Rajegwesi, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, pada Selasa (5/11/2024) mengejutkan warga setempat.
Puluhan warga yang hidup disekitar pantai, saling berlomba mengais ribuan ekor ikan lemuru tersebut dengan menggunakan alat seadanya.
Terpisah, menurut keterangan pihak Badan Badan Meterolologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Fenomena yang terjadi itu dipengaruhi karena adanya arus kuat yang membawa ikan-ikan tersebut menuju daratan.
“Fenomena itu terjadi diakibatkan oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah terjadinya arus kuat yang membawa ikan-ikan menuju daratan, lalu tidak bisa kembali karena laju surut air laut begitu cepat,” urai Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran pada Kamis (7/11/2024).
Menurut Ganis, adanya tekanan angin dan arus yang cukup kuat, berpotensi membawa ikan-ikan lemuru itu menuju daratan.
“Tekanan angin yang seharusnya berada di lautan justru berhembus ke pantai, sehingga membawa ribuan ikan itu menuju tepi pantai lalu terdampar di daratan,” paparnya.
Didukung dengan surutnya air di sekitaran tepi pantai yang berlangsung begitu cepat setelah tekanan angin dan arus yang sama kuatnya, tambah Ganis, sehingga ikan-ikan ini tidak bisa kembali ke laut mengikuti pergerakan surutnya air.
Selain faktor arus dan tekanan angin, fenomena tersebut bisa dipengaruhi oleh kandungan klorofil yang disebabkan peristiwa naiknya arus air laut atau upwelling. Itu kemudian yang menyebabkan klorofil dalam air naik ke permukaan.
“Fenomena alam yang terjadi di Pantai Rajegwesi kemarin merupakan fenomena alam biasa. Fenomena ini kami sebut upwelling (naiknya air laut). Yakni air laut dingin yang membawa unsur hara dan klorofil ke permukaan perairan,” jelasnya.
Peristiwa seperti ini lumrah terjadi. Ganis meminta masyarakat tak perlu khawatir. Ia menyebut hal serupa juga sempat terjadi di sejumlah pantai yang ada di Pulau Jawa. Dan dimungkinkan faktornya sama dengan fenomena yang terjadi di Pantai Rajegwesi.
Dimungkinkan seperti faktor yang sudah saya jelaskan, bahwa perairan pesisir pantai mengandung klorofil tinggi pasti menarik ikan untuk berkumpul. Ikan-ikan itu lalu terbawa arus ke pantai yang kemudian air laut surut begitu cepat.
“Namun karena ikan-ikan itu tidak bisa mengikuti pergerakan surutnya air laut yang berakibat mereka terdampar di pesisir pantai,” tutup Ganis Dyah Limaran. (Kur).