Filesatu.co.id, Jakarta |Dengan alasan untuk mengembalikan cita-cita luhur founding father, sesuai UUD 1945. Sejumlah aktivis dan mantan pengurus Parpol bersatu dan kemudian sepakat untuk melahirkan Gerakan Bhinneka Nasional (GBN), sebagai gerakan budaya yang mengingatkan seluruh komponen bangsa, terutama politisi yang sudah melupakan UUD 1945. serta melanggengkan KKN dalam pengelolaan negara.
Demikian disampaikan Eros Jarot, inisiator, pendiri dan sekaligus Ketua Umum GBN, saat menyampaikan sambutannya pada acara Deklarasi Gerakan Bhinneka Nasional di Gedung Kantor Pusat GBN di kawasan Pejompongan Jakarta Pusat, Minggu, (29/52022).
“Gerakan Reformasi 1998, menghasilkan Negara tanpa korupsi, kolusi dan nepotisme. Namun kenyataannya malah lebih arah dari ORBA,”kata Eros.
Menurut Eros, KKN saat ini tengah dipertontonkan oleh para penguasa dan politisi. Lima kali pemilu, apa yang dihasilkan? Yang berkuasa itu itu saja, dan negara semakin tanpa arah, jauh dari cita-cita UUD 1945.
“Ini adalah gerakan budaya untuk mengingatkan segenap anak bangsa bahwa kekuasaan harus berpihak kepada rakyat dan dalam rangka mensejahterakan rakyat. Bukan hanya segelintir orang,” tukas Eros.
Eros juga menjelaskan posisi GBN tidak berafiliasi dengan salah satu partai politik, melainkan berada di barisan rakyat yang siap menghadapi musuh rakyat, selain itu GBN tidak menempatkan diri sebagai oposisi, melainkan sikap kooperatif kritis terhadap setiap langkah maupun kebijakan politik pemerintah yang dipandang tidak sesuai dengan amanta pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara.
“Kami akan selalu mengingatkan agar kerja keras pemerintah yang sekarang ini giat dilakukan mutlak harus di barengi oleh kerja cerdas yang meghadirkan capaian kemenangan genuine, sesungguhnya, “tegas Eros Jarot.
Selain itu, sambung Eros, antara Pancasila dengan 4 pilar kebangsaan, yakni Bendera Merah-putih Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45 dan NKRI meerupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam upaya mewujudkan cita-cita kebudayaan Indonesia yang harus diwujudkan melalui gerkaan yang tertata, terarah, terorganisir dalam kebersamaam dan semanagat gotong-royong yang dinamis, dialektis, revolusioner., bersama kita bergerak menjebol kebudayaan yang detruktif untuk digantikan dengan kebudayaan yang mencerdaskan dan memungkinkan Indonesia terbangun kembali bangsa yang berkepribadian, bermartabat, berwibawa disegani kawan maupun lawan.
“Untuk itu mari rapatkan Barisan bergabung bersama GBN untuk membangun Indonesia yang lebih baik, lebih pasti dengan masa depan yang lebih berpengharapan, Bila Anda mau, kami mau, dan kita semua mau, hanya tiga kata yang harus dikobarkan, Kita Mau, Kita Mampu, Kita pasti Bisa”Pungkas Eros Jarot dihadapan sekitar 200-an orang yang menghadiri dan memadati ruangan deklarasi tersebut.
Adapun didalam kepengurusan Pusat Gerakan Bhinneka Nasional (GBN), terdapat nama-nama yang tidak asing lagi di dunia pergerakan, antara lain: Dhia Prekasha Yoedha sebagai Sekjen, Bob Randilawe wakil Ketua bidang idelogi, Lukas Suwarso Wakil Ketua dan lainnya. (Tri)