Filesatu.co.id, Madiun | Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar Bhakti Sosial Terpadu (BST) dekade kedua di Desa Tawangrejo Kecamatan Gemarang. Lokasi ini merupakan salah satu Desa penutup BST tahun 2023 yang diselenggarakan Pemkab setempat, Kamis (07/09/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Madiun Ahmad Dawami, Wakil Bupati Hari Wuryanto, Ketua DPRD Fery Sudarsono, Ketua TP PKK Penta Lianawati beserta para kepala OPD dan Forkopimcam Gemarang.
Kegiatan BST diawali dengan Peresmian Jalan Usaha Tani program Pisew. Kemudian, Bupati beserta rombongan melanjutkan kunjungan pelayanan Kesehatan dan UMKM. Berikutnya, tampilan senam kampung pesilat/seni silat, Video Potensi Desa, Video kegiatan OPD, Simbolis Kegiatan OPD dan Apresiasi terhadap desa/lembaga desa.
Dalam sambutannya, Bupati mengaku kagum dengan Desa Tawangrejo usai melihat langsung video profil yang ditayangkan. Menurutnya, view di Desa Tawangrejo ini belum pernah ia jumpai di daerah manapun.
“Desa Tawangrejo ini sangat luar biasa. View-nya dari video tadi sepertinya di Kabupaten Madiun saya baru lihat tadi, ini potensi yang sangat luar biasa, harus kita berdayakan,” kagum Bupati.
Secara wilayah, lanjut orang nomor satu di kabupaten Madiun itu, Tawangrejo merupakan Desa terbesar se-Kecamatan Gemarang. Selain itu, karena berbatasan langsung dengan Kecamatan Mejayan, Tawangrejo merupakan desa penyangga ibu kotanya Madiun, yaitu Caruban.
“Dari 7 desa di Kecamatan Gemarang, Tawangrejo ini Desa paling besar wilayahnya, paling besar jumlah penduduknya. Potensi alamnya sangat luar biasa. Secara demografi, letaknya berbatasan langsung dengan Mejayan yang mana di dalamnya ada ibu kota, jadi Tawangrejo ini penyangga ibu kota,” imbuh Bupati.
Selain membahas berbagai potensi yang ada, penanganan stunting dan perhatian terhadap lansia di Tawangrejo juga tak luput dari sanjungan Bupati. Menurutnya, lansia di Kabupaten Madiun khususnya, saat ini memiliki kehidupan yang lebih terjamin.
“Penanganan stunting di Tawangrejo luar biasa. Kemudian lansia juga tak luput dari perhatian pemerintah Desa. Di luar negeri, karena tingkat pertumbuhan penduduk minus, mereka lebih memilih ternak hewan untuk menemani masa tua. Lansia kita di disini ayem, dirawat anak cucu, dan jadi penguat doa bagi kita semuanya,” imbuh Bupati.
Melalui BST 2 dekade ini, pihaknya berharap masyarakat Kabupaten Madiun, khususnya masyarakat Tawangrejo senantiasa saling menjaga. Baik kerukunan, keamanan, akhlak dan semuanya.
“Kita pingin Tawangrejo ini karena penyambungnya antara ibukota dan dan Kecamatan Desa, masyarakatnya tak perlu terjadi perpecahan. Bareng-bareng, saling menjaga potensi yang sangat luar biasa ini. Untuk anak-anak kita, semuanya dikasih bekal ilmu pengetahuan, dikasih bekal ilmu agama tanpa meninggalkan adat istiadat, tanpa meninggalkan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Madiun. tanamkan ke mereka pentingnya kerukunan dalam kehidupan masyarakat,” pungkas Bupati.