DPUPRPKP Optimis Pembangunan Jembatan Tlogomas Sesuai Jadwal Ditengah Cuaca Ekstrem
FILESATU.CO.ID, KOTA MALANG |Proyek pembangunan jalan tembus yang menghubungkan antara Jalan Saxsophon dan Jalan Tlogomas terus dikebut. Pembangunan jembatan sebagai strategi mengurai kemacetan di Kota Malang ini sekarang sudah mencapai 69 persen.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi saat meninjau langsung lokasi proyek Selasa, (30/11/201).
“Ditengah cuaca ekstrem, kami tetap optimis pembangunan bisa selesai sesuai target. Kendala hujan deras, apalagi saat banjir bandang memang sempat menghambat pekerjaan,” Ujar Diah Ayu Kusumadewi
Namun menurutnya pekerjaan-pekerjaan yang bersifat major harus terus dikebut supaya pekerjaan selanjutnya bisa cepat selesai. “Progres pekerjaan yang ada masih sesuai dengan rencana kita,” tambahnya.
Proyek pembangunan jembatan yang didanai oleh uang rakyat senilai 39,7 miliar ini dikerjakan oleh PT. Wasis Karya Nugraha. Target waktu yang pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan selama 195 hari.
DPUPRPKP Kota Malang memang merencanakan beberapa proyek jalan tembus yang akan menjadi solusi kemacetan di Kota Malang. Ada beberapa program dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menjadi fokus di tahun mendatang selain pembangunan Jembatan Tlogomas.
Beberapa rencana tersebut antara lain jalan tembus Ranugrati ke Muharto, jalan tembus Sudimoro ke Karanglo, kemudian jalan tembus Genting dan Wonokoyo serta Cemoro Kandang menuju Tlogowaru.
Akan tetapi rencana program tersebut bukan tanpa hambatan. Persoalan pembebasan lahan menjadi masalah yang mendominasi rencana proyek jalan tembus di Kota Malang.
“Untuk wilayah-wilayah yang akan dibuat jalan tembus saat ini masih dalam survei detail. Meliputi survei lahan dan tindak lanjut atas lahan yang terkena rencana proyek jalan tembus,” kata Kepala Dinas PUPRPKP saat wawancara bersama media ini.
Diah Ayu Kusumadewi juga menyampaikan bahwa semua rencana tersebut sudah masuk dalam ploting revisi Rencana Tata Ruang wilayah Kota Malang yang saat ini masih dalam proses.
Laporan : Roni Agustinus