Filesatu.co.id, Blitar | Media Filesatu bersama jararan redaksi, kepala biro (Kabiro), kepala perwakilan wilayah (Kaperwil) Jawa – Bali menggelar rapat kerja (Raker) evaluasi kinerja tahun 2021 dan menyusun rencana kerja tahun 2022.
Raker yang dihadiri Direktur Utama Media Filesatu, kepala biro (Kabiro), kepala perwakilan wilayah (Kaperwil) Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali berkumpul di kantor Biro Blitar.
Sesuai acara, selain Raker, peringati HPN sekaligus dikemas dengan acara Tour Media FILESATU dan dihari ini Selasa (15/2/2022) melakukan tour nya ke beberapa objek wisata sejarah ternama di Kabupaten Blitar.
“Hari ini kita ke tempat sejarah yang ada di kabupaten Blitar,” ucap Eno sapaan akrabnya selaku Pemimpin Redaksi media Filesatu.
Menurut Eno, dengan kita mengetahui tempat tempat sejarah atau ikon di kabupaten Blitar bisa menjadi bekal saat kita pulang ke daerah kabupaten masing-masing.
“ini awal yang bagus, setelah dari kabupaten Blitar kita tau tempat sejarah atau Ikonnya, kita juga bisa menggali yang kemungkinan kita berkolaborasi antar bidang wisata di kabupaten kita masing-masing.
“Untuk itu, tahun depan kita bisa ganti ke kabupaten lain yang ada misalnya di Biro Jawa tengah, jadi kontinyu tour Media diadakan aeria5 tahunnya,” kata Eno.
Selain itu, kegiatan yang juga bertepatan dengan peringatan pemberontakan PETA yang dipimpin Sudanco Supriyadi.
Diawali tour media dengan melihat peninggalan sejarah bangsa Indonesia dan ziarah makam Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno di kota Blitar.
Direksi dan beberapa Kabiro Jawa dan Bali sangat terkesan selama satu hari penuh berkunjung kebeberapa objek pariwisata Blitar, khususnya di makam Presiden pertama RI Soekarno dan tokoh-tokoh ulama yang lama jarang diketahui.
Seperti di kompleks Candi Palah atau terkenal dengan Candi Penataran, disana juga ada petilasan Syaikh Muhammad Al Baghir atau akrab dipanggil Syekh Subakir dan tiga muridnya yang jarang diketahui sejarahnya oleh masyarakat luas.
Media ini juga melihat tidak jauh dari petilasan Syech Subakir, ada tiga makam ulama yang menurut cerita tutur adalah makam para murid Syech Subakir. Tiga makam itu tepatnya berada di 200 meter arah utara petilasan Syech Subakir. Berada di area persawahan dusun Sumberkecek yang dinamakan warga sebagai Makam Sentono Dowo. Sengon artinya sahabat atau cantrik, dan dowo artinya panjang. Karena memang ketiga makam di areal itu panjangnya lebih dari dua meter. Mereka adalah Syekh Badruddin, Syekh Badruz Zam’an dan Syekh Badrul Alim.
Baca Lainnya : Peringati HPN 2022, Redaksi Filesatu Gelar Tour Media di Blitar
Namun karena masih pandemi obyek wisata tersebut masih terlihat berkurang pengunjung karena peraturan protokol kesehatan Covid
Dikisahkan Suprih warga Sumberboto kecamatan Wonotirto yang sejak tahun 2014 bermukim di areal Sentono Dowo menyampaikan, “Sebelum wabah Corona melanda, banyak para peziarah setelah dari makam bung Karno datang kesini. Tidak juga peziarah muslim, namun juga peziarah beragam agama dan keyakinan. Dua hari yang ramai didatangi para peziarah adalah malam Jumat Legi dan malam Selasa Kliwon,” tuturnya.
Suprih menambahkan, “Tidak hanya kaum Muslim yang ziarah, ada Katholik, Hindu, Kejawen, aliran kepercayaan semua ziarah ke sini. Peziarah datang tidak hanya dari seluruh Indonesia, ada juga yang dari Arab, Singapura, Malaysia dan Brunei,” imbuh pria 50 tahun itu.
Sejak pandemi covid-19 melanda tabah air, Makam Sentono Dowo juga terkenal imbasnya. Padahal tiap Ramadhan, paseban tengah itu selalu penuh peziarah tiap hari. Bahkan dimalam satu Suro juga sepi pengunjung. Harapannya semoga pandemi cepat berakhir dan aktivitas masyarakat dapat normal kembali.” Pungkas Suprih.(Pram).