Filesatu.co.id, Madiun | Problematika pada sektor pertanian di wilayah Kabupaten Madiun cukup beragam. Mulai pupuk, irigasi, hama, harga jual panen, dan beberapa kendala-kendala lainnya. Untuk mengupas permasalahan yang menyelimuti para petani madiun saat ini, Bupati bersama Dinas Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Madiun menggelar rakor dengan para Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Ruang Rapat Disperta, Selasa (01/03/2022).
Hadir langsung dalam rapat koordinasi, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sodik Hery Purnomo dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Mashudi. Selain itu, didatangkan juga para koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di 15 Kecamatan se-Kabupaten Madiun.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengajak seluruh unsur untuk bersama-sama mengentaskan masalah pertanian yang sangat kompleks. Tak ada masalah yang tak bisa dipecahkan. Dirinya menghendaki penyelesaian masalah pertanian di Kabupaten Madiun dapat tertuntaskan, mulai hulu hingga hilir.
“Para penyuluh pertanian tidak hanya mendampingi, namun juga membaur dengan masyarakat untuk menjaga kearifan lokal (local wisdom) yang mulai hilang,” kata Bupati Madiun.
Permasalahan pertanian mulai pupuk, irigasi, harga jual, hingga lunturnya kearifan lokal menjadi topik hangat dalam diskusi. Kaji Mbing, sapaan akrab bupati, pada kesempatan ini juga menghimbau adanya sinergitas antara PPL dengan setiap pemerintahan desa agar dapat terintergrasi dengan baik.
“Seperti Sekolah Lapang, kalau bisa harus diselenggarakan setiap desa,” jelas Kaji Mbing menjawab pertanyaan salah satu PPL.
Penyuluhan pertanian memiliki peranan yang sangat besar dalam rangka meningkatkan kualitas pelaku utama baik dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melaksanakan usaha tani.