Filesatu.co.id, ACEH BARAT | USAI debat publik Paslon peserta Pilkada Aceh Barat 2024 berakhir, narasi kebencian terhadap H. Kamaruddin SE, calon bupati nomor urut 2, mulai kerap terlihat bermunculan di jejaring media sosial.
Tidak tanggung – tanggung, H. Kamaruddin difitnah secara brutal dan keji menggunakan mayoritas akun bodong yang sekarang familiar dengan sebutan akun fake. Padahal tuduhan tersebut, tanpa pembuktian. Bahkan sampai ia disudutkan terlibat kasus “Jalan Meulaboh-Tutut.”
Pada debat publik Cabup dan cawabup Pilkada Aceh Barat Sabtu (9/11/2024), menjadi awal penggiringan opini negatif terbentuk untuk sosok H. Kamaruddin, ia seolah-olah orang berdosa dan terlibat kasus. Meski telah dizalimi dan terhina kan, raut wajah H. Kamaruddin tidak terlihat emosi serta menyimpan dendam terhadap rivalnya Tarmizi.
Usai debat, H. Kamaruddin tetap terlihat senyum dan memeluk Cabup No. Urut 1 Tarmizi dengan akrab serta penuh kasih sayang, layaknya “sayang orang tua terhadap seorang anaknya.”
Di sini kebesaran hati seorang H. Kamaruddin sebagai Cabup teruji. Ia memilih tetap memaafkan Tarmizi, padahal namanya telah dihancurkan pada sesi peryataan penutup.
Meskipun tanpa ada bukti, baik tentang suap, terjadi kerugian negara atau lainnya, sehingga layak disebut menjadi sebuah kasus. Anehnya, peran H. Kamaruddin dalam “klaim berkasus” tersebut, juga tidak pernah dijelaskan atau dibuktikan.
”Saya tidak pernah ada dendam kepada orang yang pernah menyakiti saya. ‘Dendam’ itu termasuk dosa, saya dituduh terlibat pada sesuatu yang tidak pernah saya lakukan,” ungkap H. Kamaruddin.
Ia masih melihat fitnah tersebut bagian dari anugerah yang tiada terhingga dari Allah SWT, sehingga ia akan lebih yakin dan berusaha lebih kuat untuk terus berjuang menjadi Bupati, agar mampu berbuat baik bagi seluruh rakyat Aceh Barat. ***