Diduga Jual Miras Tak Berijin, Cafe di Jember Digruduk Ratusan Warga

Filesatu.co.id, Jember | Sebuah Ratan Kafe yang lokasinya pinggir jalan raya barat Stadion JSG jalan MH Tamrin kecamatan Ajung kabupaten Jember, sekitar pukul 23.00 Wib dimasa ratusan warga. Sabtu (28/10/2023)

Kafe tersebut diduga menjual minuman beralkohol tanpa ada izin. Kwatir keluarga atau anak minum minuman alkohol warga akhirnya mendemo caffe tersebut.

Bacaan Lainnya

Salah seorang pendemo yang tidak mau disebut namanya mengatakan kedatangan Ratusan warga yang datang ke Ratan Cafe tujuannya mendesak Ratan Cafe ditutup.

“Pasalnya, Ratan cafe tersebut diduga menjual minuman keras tak berijin dan tutupnya sampai malam.” Cetus suara masa.

“Padahal sudah jelas sebelum masa bergerak mendatangi Ratan Cafe, pemilik Cafe sudah sempat dipanggil dikantor desa bersama perwakilan warga dan sudah diperingati”. tambah mereka.

Sementara Aw selaku pemilik Ratan Cave yang dikonfirmasi filesatu membenarkan bahwa dirinya sudah dimediasi dikantor Desa Ajung dan sudah diperingati jangan sampai tutup melebihi dari jam 00.00 Wib dikarenakan sangat menggagu warga dan juga alasannya dekat masjid.

“Kami sudah tutup tidak sampai melebihi dari jam 00.00 Wib mas, dan kami sekarang masih merasa aneh kenapa sampai datang warga datang kesini.” keluhnya.

Edi yang mewakili pemilik Cafe atau penanggung jawab Ratan Cafe tersebut, hanya diam dan tidak berkomentar apa- apa terkait kejadian yang dimasa ratusan warga, cuman dia seperti orang glagapan begitu tim media datang ke Ratan Cafe tersebut.

Salah satu pengunjung menyampaikan kejadian ratusan warga yang datang ke Ratan Cafe sekitar 200 oran.

“Ada banyak warnga, bahkan juga sempat melihat ketu RW 11 dusun Ajung kulon ( Ef) juga ikut datang.

“Selain itu juga pak kampung krajan (Ts) juga sebagian warga berteriak kalau tutup sampai malam dan melebihi dari jam 00.00 Wib,” ucapnya.

Atas kejadian tersebut, hingga berita ini diterbitkan filesatu.co.id,  pemilik kafe masih bisa diminta keterangan, masih terlihat ada semacam trauma karena tempat usahanya ditutup warga.  (Togas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *