Filesatu.co.id, Jakarta | Mungkin tak banyak orang tahu bahwa hari lahirnya gagasan membentuk Palang Merah Indonesia (PMI) diperingati setiap tanggal 3 September, tepatnya 17 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional pada 3 September 1945, dan pada tanggal 17 September 1945 dibentuk Pengurus Palang Merah Indonesia yang untuk pertama kali diketuai Moh. Hatta.
Setiap tanggal 3 September, masyarakat Indonesia diingatkan oleh adanya momentum kehadiran gagasan untuk mewadahi para relawan yang selama perjuangan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, berperan strategis menyumbangkan tenaganya untuk memberikan pertolongan pengobatan bagi para pejuang yang terluka terkena mesiu dari serdadu penjajah, demikian disampaikan Suryo Susilo –YBØJTR Ketua Umum ORARI, saat dihubungi wartawan, Sabtu, 3/9/2022 di Jakarta.
“Ada kesamaan kiprah PMI dengan Amatir Radio dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia, yakni sama-sama memberikan kontribusi strategis membantu para pejuang negeri ini melakukan perlawanan terhadap penjajah” ungkap Suryo Susilo-YBØJTR.
Selain itu, lanjut Suryo Susilo-YBØJTR, juga ada kesamaan antara PMI dengan ORARI dalam mengusung missi kemanusiaan, baik dalam situasi bencana, misalnya peperangan, bencana alam, kecelakaan, dll, maupun dalam situasi bukan bencana seperti kegiatan pemilu, pekan olahraga, dll, perbedaannya hanya di bidang pengabdiannya, kalau Palang Merah Indonesia menitikberatkan pada memberikan bantuan berupa transfusi darah, obat-obatan, kesehatan, maupun kebutuhan logistik lainnya, sedangkan ORARI menitikberatkan pada memberikan dukungan komunikasi & Informasi sehingga diharapkan antara Palang Merah Indonesia dengan ORARI dapat terbangun suatu kolaborasi dalam berbagai aktivitas kemanusiaan dan penanganan kebencanaan.
Momentum lahirnya gagasan berdirinya Palang Merah Indonesia pada tanggal 3 September ini dapat menjadi momentum terwujudnya gagasan Kolaborasi Kemanusiaan, yang bisa dirumuskan secara bersama-sama antara PMI dengan ORARI, yang didasarkan pada kesamaan mengusung missi kemanusiaan, sedangkan penjabaran kolaborasi kemanusiaan dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Gerakan Donor Darah dan Dukungan Komunikasi yang berkaitan dengan kegiatan Kepalangmerahan, dsb.
“Dengan lahirnya gagasan pembentukan organisasi PMI, 77 tahun lalu, kami sangat berharap Semoga gagasan lahirnya PMI dapat menjadi momentum mengenang jasa para relawan PMI yang berjuang di Era Perjuangan merebut kemerdekaan, serta juga menjadi momentum inspiratif lahirnya gagasan yang memajukan PMI dalam missi kemanusian melalui Kolaborasi Kemanusiaan PMI dengan ORARI dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara dapat segera diwujudkan, sebagai tindak lanjut Nota Kesepahaman antara PMI dengan ORARI.” pungkas Suryo Susilo-YBØJTR Ketua Umum ORARI.