Filesatu.co.id, KARAWANG | LAGI-LAGI kekerasan terhadap perempuan kembali terjadi. Dengan maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan, khawatir kita akan terbiasa, dan menerima kekerasan sebagai bagian dari kehidupan kita. Menormalisasi seakan hal yang lumrah dan biasa saja, sehingga perempuan dianggap pantas menerima perlakuan kekerasan seperti itu.
Seperti hal nya terjadi yang sempat viral dimedsos salah seorang Staf Rektorat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mencekik seorang perempuan yang merupakan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsika didalam lalu berimbas ke kejadian terbakarnya mobil
Hal tersebut disampaikan salah satu Satpam (Satuan Pengamanan) yang berada di lokasi kejadian pertama kali, menyampaikan didalam mobil tersebut terdapat dua orang yaitu tersangka yang merupakan salah satu Staf Rektorat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) (Laki-laki) dan korban merupakan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) (Perempuan).
“Jadi, antara korban dan tersangkanya itu dua orang, kebetulan dua-duanya itu karyawan, yang satu itu staf, yang satunya dosen, yang perempuan dosen, laki-lakinya staf rektorat,” ujar salah satu Satpam yang berada di lokasi pertama kali, Selasa 26 Maret 2024.
Kejadian bermula melihat korban sedang dalam keadaan dicekik oleh tersangka di dalam mobil, lalu berimbas ke kejadian terbakarnya mobil yang akhirnya menjadi pusat perhatian mahasiswa dan juga civitas.
“Entah apa pertama kejadiannya seperti apa, saya tau pas dateng ke belakang itu posisi yang dosen perempuan (korban) itu sudah menceritakan katanya dia dipiting dari belakang di dalem mobil seperti itu, terus dia teriak. Nah dibantu lah, sama anak-anak mahasiswa yang ada di sekitar situ, ditolongin lah, nah terus si yang laki-lakinya itu (tersangka) masuk lagi ke dalam mobil ngunci diri lagi di dalem sambil bawa pisau katanya,” lanjut Satpam.
Kejadian pencekikan terhadap korban dikonfirmasi oleh salah satu mahasiswa berinisial J seperti yang diaransir di halaman lpmunsika.com
“Tadi tuh, gua mau cabut bang, mau keluarin motor tuh, terus temen gua pada teriak-teriak ‘ada apa itu’, lari tah ke depan masjid. Pas gua ikut lari ada yang teriak-teriak di dalem mobil, dikira apaan kan, pas gua liat ternyata cewek lagi dipiting sama cowok,” ujar saksi yang berinisial J
Lalu, tersangka yang mengunci diri di dalam mobil membakar kertas yang terdapat di dalam mobil. Karena kertas yang terbakar alhasil menimbulkan api yang timbul semakin besar di dalam mobil dan membuat asap di dalam mobil menebal sehingga membuat tersangka membuka pintu mobil, lalu tersangka dapat dikeluarkan secara paksa oleh Satpam.
“Tau-tau, di dalem mobil si laki-laki ini bakar kertas, gitu, di dalem mobil. Entah apa sebabnya saya juga kurang paham, keliatan lah dari luar karena saya kan nungguin di sana di depan mobil. Jadi ada keliatan ada api di dalem seperti itu, saya gedor-gedor pintu tadinya saya mau pecahin tapi gak ada batu bata di situ, jadi kalo dipukul agak keras gitu kan. Nah setelah beberapa lama asepnya makin tebel, si tersangka yang ada di dalem mobil itu buka pintu, pintu yang sebelah kanan dia buka sedikit, saya langsung tarik orangnya keluar,” ujar Satpam.
Kejadian yang membuat situasi perkuliahan ricuh itu akhirnya dapat diatasi dengan baik oleh beberapa Satpam dan staf lainnya dengan bantuan mahasiswa yang berada dekat dengan lokasi, juga membantu memadamkan api yang berkobar di dalam mobil. Saat ini tersangka sedang diproses oleh pihak kepolisian untuk diperiksa lebih lanjut mengenai motif dan tujuan tindakan yang dilakukannya.
“Untuk pelaku yang laki-laki dibawa ke Polsek (Polisi Sektor) kayaknya tadi sama mobil, terus kan tadi ada mobil patroli juga,” lanjut Satpam.
Satpam juga mengatakan jika terdapat luka pada korban di bagian kaki, sehingga korban dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapati pengobatan. ***