Filesatu.co.id, Jember | Sebagai antisipasi penyebaran penyakit demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti, ratusan ruang asrama santri di Pondok Pesantren Al Qodiri, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, di fogging oleh relawan Palang Merah Indonesia.Rabu (11/05/2022).
Biro Kepesantrenan Ponpes Al Qodiri.
Achmad Baihaqi, mengatakan,
Fogging ini sengaja dilakukan oleh pengurus pondok pesantren tepat sehari jelang kedatangan santri pasca libur panjang Bulan Suci Ramadhan dan Perayaan Idul Fitri. Selain asrama tempat santri bermukim, tempat menimba ilmu pendidikan dan agama serta perkantoran menjadi sasaran dalam fogging tersebut.
“Besok santri akan kembali ke Pondok Pesantren setelah libur ramadhan dan idul fitri. Agar tidak terkena demam berdarah, kami selaku pengurus Pondok Pesantren berusaha melakukan pencegahan yakni fogging yang dilakukan oleh relawan PMI Jember,” katanya.
Sementara Kepala Markas PMI Jember. Rupianto, SP menyampaikan
Dalam pelaksanaan fogging, kamar mandi yang ada di setiap asrama baik putra maupun putri juga menjadi perhatian oleh relawan. Tempat tersebut menjadi kunci utama karena lembab serta masih ditemukan genangan air yang mempercepat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
Menggunakan dua mesin fogging, relawan PMI satu persatu melakukan pengasapan di seluruh lingkungan pondok pesantren yang memliki 4000 santri mulai pukul 08.30 hingga 13.00 WIB. Pencegahan tersebut juga dilakukan oleh pondok pesantren lain yang ada di jember.
“Ada permintaan pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dari pengurus pondok pesantren, dan hari ini sebanyak 9 personil dari PMI Jember datang ke sini untuk melakukan fogging, apalagi besok santri sudah mulai kembali ke Pondok Pesantren,” ujarnya
Dari data kementrian agama, kabupaten jember memiliki 611 pondok pesantren, banyaknya pondok membuat jumlah santri yang bermukim cukup banyak yakni 12.381 santri. Karenanya, PMI Jember juga memberi perhatian pada pondok pesantren yang mengajukan permohonan layanan fogging demi kesehatan dan keselamatan santri dari serangan penyakit.” Jelasnya ( Tog).