Camat Endro Prihatin Dampak PPKM Level Tiga Di Pasar Talun

Filesatu.co.id, Blitar |  Kebijakan PPKM Darurat dan dilanjutkan PPKM berdasarkan Level di Pulau Jawa dan Bali sejak 3 Juli sampai saat ini sangat berdampak di pasar-pasar tradisional. Dalam aturan PPKM Darurat, supermarket, pasar tradisional tetap beroperasi hingga pukul 20.00 dengan kapasitas 50 persen pengunjung. Sementara, pusat perbelanjaan alias Mal dan pusat perbelanjaan ditutup.

Bacaan Lainnya

Selama masa PPKM Darurat ini, masyarakat pun dihimbau untuk membatasi aktivitas di ruang publik termasuk belanja kebutuhan pokok. Nah bagi para ibu-ibu di kecamatan Talun yang biasa belanja ke pasar maupun supermarket sangat dianjurkan untuk belanja secara online agar terhindar dari penularan virus Corona.

Foto: Suasana Pasar Talun yang sepi pedagang dan pembeli akibat penerapan PPKM Darurat level tiga yang hampir Dua Bulan berjalan

Pasar Talun yang selama ini menjadi salah satu urat nadi perekonomian di kecamatan Talun sangat terdampak dengan adanya pembatasan kegiatan masyarakat di Pulau Jawa Bali ini. Jumlah pedagang yang semakin sedikit berbanding lurus dengan sedikitnya pengunjung yang datang berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Kepala pasar Talun Kabul Ananto menyampaikan bahwa, “Saya sangat prihatin dengan kondisi perdagangan di pasar kami, semakin sedikit pedagang yang berjualan, karena pasar semakin sepi. Pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes) selalu kami sosialisasikan agar tidak timbul klaster di pasar Talun ini.” Ungkap Kabul diruang kerjanya, Senin (23/08/2021).

Kabul melanjutkan, “Ada seratus pedagang yang ada beraktifitas di pasar ini, dan telah lama mengantungkan perekonomianya dari hasil berjualan di sini. Para pedagang berharap ada stimulus ekonomi dari pemerintah selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.” lanjutnya.

Kabul berharap, “Pandemi segera berakhir dan selama pandemi ada keringanan yang dapat dilakukan, diantaranya dari sisi retribusi atau stimulus yang sifatnya meringankan beban pedagang,” pungkasnya.

Camat Talun Endro Riyadi S.Sos, MM menyatakan, ” Dirinya juga sangat prihatin dengan kondisi saat ini, pembatasan usaha yang bergerak di sektor nonesensial selama PPKM darurat cukup memberatkan para pedagang. Hal ini dilakukan untuk menekan kasus COVID-19 yang melonjak beberapa minggu terakhir.” Jelasnya.

Camat Endro melanjutkan, ” Pengetatan kegiatan masyarakat memang diakui menjadi faktor penyebab lumpuhnya beberapa sektor, namun saya berharap masyarakat Talun khusus para pedagang dipasar Talun untuk terus mematuhi himbauan dan anjuran dari pemerintah, supaya pandemi segera berakhir dan perekonomian dapat berjalan dan bangkit kembali”. Tutupnya. (Pram/Adv/Kmf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *