Filesatu.co.id, SUBANG | BUS PARIWISATA Bernopol AD 7442 OG yang mengalami kecelakaan di Ciater Subang saat membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok dan menewaskan 11 penumpang, Sabtu 11 Mei 2024, terindetifikasi tak memiliki izin angkutan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Hubungan Darat Kemenhub menyebut Bus Trans Putera Fajar juga telah habis masa lulus uji berkala sebagai angkutan.
“Adapun pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan,” kata kata Aznal, seperti dilansir Fikesatu.co.ic dari ANTARA.
Dikatakan Aznal, hasil pengecekan pada aplikasi Mitra Darat, status lulus uji berkala dari Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat tersebut, telah kadaluwarsa.
“Berdasarkan aplikasi Mitra Darat, bus tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala, telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023,” ujar Aznal.
Pihaknya memastikan dan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan investigasi terkait dengan kecelakaan tersebut.
Kemenhub mengimbau kepada seluruh Perusahaan Otobus (PO) dan pengemudi untuk memeriksa secara berkala kondisi armada dan melakukan pendaftaran izin angkutan serta rutin melakukan uji berkala kendaraan
“Selain itu kepada seluruh masyarakat yang menggunakan angkutan umum bus dapat memeriksa kelayakan kendaraan sebelum keberangkatan pada aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh pada smartphone,” ujarnya sembari menyampaikan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan menyampaikan turut prihatin dan berduka cita atas kecelakaan Bus Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat,” ucap Aznal.
Ditempat terpisah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang menyampaikan data terkini sementara korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus terguling di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, berjumlah 11 orang.
“Sembilan korban anak-anak (yang ada di) rombongan bus, satu guru (juga) ikut rombongan bus, dan satu warga lokal,” kata Kadinkes Kabupaten Subang, Maxy saat dikonfirmasi awak media.
Maxy menyebut total keseluruhan korban sebanyak 60 orang.
“Untuk korban luka berat ada 27 orang, luka sedang ada kurang lebih 13 orang,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa saat ini sejumlah korban dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan di antaranya RSUD Ciereng, RS Hamori, Puskesmas Jalancagak, dan Puskesmas Palasari.***