Filesatu.co.id, Kota Malang |Baru berumur dua bulan setelah diresmikan, Jembatan Tunggulmas kini ditutup. Jembatan yang menghubungkan antara Kelurahan Tunggulwulung dan Kelurahan Tlogomas saat ini tidak dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat.
Tampak di lokasi jembatan, warga masyarakat kebinggungan saat akan melintas sebab terdapat road barrier yang menghalangi laju kendaraan. Penutupan jembatan bukan hanya pada sisi jalan Tlogomas, namun juga pada sisi jalan saxsophon. Walaupun ditutup ada juga beberapa warga masyarakat yang nekat menerobos road barrier dan mencoba melintasi jembatan.
Saat dihubungi media ini, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang (Kadishub) Heru Mulyono menyebut penutupan jembatan tersebut bukan dari jajarannya, Senin (25/4/2022).
“Silahkan ke Polresta, karena bukan kami yang menutupnya,” ujar Heru dengan singkat. Ditanya tentang penyebab penutupan Jembatan Tunggulmas, Heru Mulyono tidak menjawab dengan alasan sedang rapat di Balai Kota Malang.
Menurut beberapa sumber yang dihimpun oleh media ini, penutupan Jembatan Tunggulmas akibat kemacetan yang ditimbulkan di dua sisi jembatan. Kemacetan tersebut akibat pertemuan arus lalu lintas yang tidak dapat diantisipasi terutama arus lalu lintas dari arah Kota Batu menuju Kota Malang.
Mengetahui jembatan sedang ditutup seorang warga merasa kecewa. Apalagi tidak ditemukan tanda-tanda di sepanjang jalan saxsophon. M. Lutfi warga jalan Kemirahan Kota Malang menyebut , ” iki ngono Pemkot iso mbangun tapi ga iso dadi solusi, (ini Pemkot bisa membangun tapi tidak bisa jadi solusi)”. kata Lutfi dengan has bahasanya
“Setelah saya jalan jauh, lha kok jembatan ditutup. Seharusnya diberikan informasi supaya tidak banyak masyarakat yang kecelik,” tambahnya.
Dirinya juga menyebut bahwa inilah contoh pembangunan yang tidak direncanakan dengan baik dan terkesan sembarangan.
“Jembatan ditutup dengan alasan macet, apakah saat merencanakan tidak membuat studi kelayakan termasuk imbasnya,” ujar pria yang pernah studi di Universitas Widyagama Kota Malang.
Untuk diketahui Jembatan Tunggulmas dibiayai oleh APBD Kota Malang senilai 39 miliar, dan dikerjakan selama 6 bulan.
Saat meresmikan (24/2) Walikota Malang Sutiaji menyebut bahwa berdirinya Jembatan Tunggulmas merupakan solusi atas kemacetan terutama wilayah barat Kota Malang. Namun ironi setelah dua bulan jembatan kemudian ditutup dengan alasan menimbulkan kemacetan.
Sekali lagi kebijakan pembangunan yang seharusnya dapat bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, ternyata masih menimbulkan masalah saat diterapkan. Pemkot Malang mempunyai pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Jangan sampai anggaran yang digunakan untuk pembangunan tidak dapat dirasakan terkhusus masyarakat Kota Malang.
Laporan : Roni Agustinus