Filesatu.co.id, Madiun | Belum lama rampung dibangun, talud di Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun ambrol. Bukan tanpa sebab, ambrolnya talud tersebut diterjang banjir bandang pekan lalu.
Kepala Desa Ketandan, Kristina Ernawati mengatakan talud di Desanya tersebut merupakan bantuan dari provinsi. Pengerjaannya, langsung dari pihak ketiga.
“Itu pihak ketiga, bantuan dari provinsi mas,” jawab Kades, Jumat (15/11/2024).
Rampungnya pembangunan talud tersebut, lanjut Kades, kisaran 3 bulan yang lalu. Adapun penyebabnya, ia menilai ambrolnya talud dikarenakan banjir bandang.
“Akhir Juli awal Agustus, penyebabnya banjir bandang,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis membenarkan ambrolnya talud tersebut. Mengenai sumber anggaran, Boby mengatakan pekerjaan tersebut dari BPBD provinsi jatim.
“Itu bantuan dari propinsi, atas usulan dari desa. Yang laksanakan e purchasing nya BPBD propinsi untuk 2 kegiatan, jembatan sama talud,” jawab Boby.
Menurut mantan Kabid Cipta Karya PUPR Kabupaten Madiun tersebut, ada sedikit kekurangan dalam perencanaan. Boby menilai ambrolnya talud di Desa Ketandan ini dikarenakan tak ada pembesian dalam kontruksi. Kendati demikian, segala bentuk kerusakan dipastikan menjadi tanggung jawab pihak ketiga.
“Seharusnya waktu perencanaan dulu itu harus ada struktur besinya mas. Kalau hanya pasangan batu, jelas kurang kuat. Apalagi arus sungai cukup deras. Yang kita khawatirkan, terjadi. Ini karena masih masuk masa pemeliharaan, jadi tanggungan perbaikan pihak ketiga,” lanjut Boby.
Menjelang tutup tahun 2024, masih ada paket serupa (BPBD provinsi jatim) di Kabupaten Madiun. Tak ingin kejadian di Ketandan terulang, Boby tegaskan akan mengawal dengan ketat.
“Njih mas, di dam sarangan, insyaallah saya kawal benar-benar,” pungkasnya.