Filesatu.co.id, Saradan | Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Faturrohman bersama jajarannya didampingi Direktur Komersial Anggar Widiyatmoko, Sekretaris Perusahaan (Sekper) Perhutani Sofiudin Nurmansyah, Kepala Divisi Regional Jawa Timur Asep Dedi Mulyadi bersama Wakadivre Jatim Wawan Tri Wibowo, Sekretaris Divre Jatim Akhmad Faizal, Kepala Departemen SDM, Umum, IT dan Keuangan Wahyudin, Kadep Pengelolaan SDH dan Produksi Gunawan Sidik Pramono melakukan kunjungan kerja di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan, Kamis (29/02/2024).
Rombongan disambut Administratur KPH Saradan Wisik Sugiarto bersama jajaran di lokasi Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Saradan untuk melihat salah satu implementasi dari 10 project strategis Perum Perhutani yaitu TPK Modern dengan memperkenalkan pelayanan kayu terhadap customer dengan sistem digitalisasi. Selain itu, juga melihat langsung proses produksi tebangan kayu jati mulai dari proses tebang pohon, pembagian batang (Bucking Policy), administrasi sampai angkutan ke TPK di petak 138-3 wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Mundu Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatiketok Selatan KPH Saradan.
Koordinator Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Teddy Poernama mengatakan kunjungan kerja ini merupakan program kerja Keasdepan Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan untuk melihat obyek-obyek yang dimiliki oleh Perhutani.
“Untuk menjawab permintaan kayu, Perhutani telah berhasil mengembangkan bibit jati JPP (Jati Plus Perhutani), mudah-mudahan inovasi ini akan mampu menjawab kebutuhan atau permintaan pasar sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan pendapatan Perhutani. Selain itu Perhutani KPH Saradan juga mempunyai TPK Modern yaitu dengan moderisasi sistem pelayanan digitalisasi, mudah-mudahan dengan pelayanan customer dengan sistem digitalisasi ini akan mampu memenuhi standar yang lebih baik,” terang Teddy.
”Hari ini untuk yang pertama kita melihat proses penebangan kayu jati, ternyata tenaga yang terlibat cukup banyak dan Perhutani mempunyai karyawan-karyawan yang mumpuni dan kompeten terkait teknik-teknik penebangan kayu di lapangan,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Administratur KPH Saradan Wisik Sugiarto mengatakan pengelolaan sumberdaya hutan baik di kawasan hutan maupun di tempat penimbunan kayu (TPK) selalu mengedepankan SOP.
“Kita selalu mengacu pada Standart Operating Procedure (SOP) atau Prosedur Kerja yang berlaku, sehingga diharapkan kegiatan pengelolaan hutan akan mampu berjalan dengan baik dan mencapai target NPS (Normal Progress Schedule) yang telah ditetapkan,” pungkas Wisik.