Antisipasi Meluasnya Wabah PMK, Pemda Banyuwangi Perketat Truk Pengangkut Hewan Kurban Dari Bali

Filesatu.co.id, Banyuwangi | Menjelang datangnya Hari Raya Idul Kurban Forkopimda Banyuwangi melakukan Pengawasan pengiriman ternak dari Bali ke Jawa makin diperketat.

Petugas Forkopimda Banyuwangi bersama Balai Karantina menggelar razia truk pengangkut ternak yang disentralkan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa (7/6/2022) siang.

Bacaan Lainnya

Kegiatan tersebut dilaksanakan guna mengantisipasi meluasnya wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) seiring tingginya pengiriman ternak sapi yang masuk melalui pelabuhan.

Dikesempatan tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pengetatan pengiriman hewan ternak via Pelabuhan ASDP Ketapang dilakukan untuk mengantisipasi penularan PMK lebih meluas di Banyuwangi.

“Kami lakukan ini agar tidak ada penyebaran lagi. semua terlibat dalam pengawasan ini,” ujarnya.

Mengetahui, data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi menyebutkan penyebaran PMK di Banyuwangi meningkat. Hingga Senin (6/6/2022) terdapat 156 kasus PMK. Sebanyak 155 ekor sapi masih dalam perawatan, sementara 1 ekor sapi dinyatakan sembuh.

“Maka kami terus melakukan upaya dalam penanganan PMK. Surveilans terus kita lakukan dan penanganan terhadap sapi sakit kita lakukan secara intensif. Karantina pun kita lakukan sebagai upaya antisipasi penularan PMK,” kata Ipuk.

Pengawasan lalu lintas hewan ternak di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi juga dilaksanakan langsung  oleh  Kapolresta Banyuwangi AKBP Dedy Foury Millewa dan Danlanal Letkol Laut (P) Ansori.

Pengawasan dilakukan kepada kendaraan pengangkut hewan ternak. Seluruhnya diminta ukkan dokumen pengiriman, kemudian diarahkan ke Balai Karantina untuk pemeriksaan kesehatan.

Kapolres, dandim Bersama petugas Balai karantina Ketapang saat melakukan penegecekan dokumen.

“Kegiatan ini sifatnya antisipasi penyeberan PMK. Kami bersama TNI dan Balai Karantina memeriksa truk yang mengangkut sapi, termasuk dokumen kita periksa,” kata Kapolresta.

Selanjutnya, hasil pengawasan, seluruh ternak dari Bali dikirim ke berbagai kota di Jawa Barat. Meski demikian, seluruh ternak wajib menjalani pemeriksaan di Kantor Karantina Ketapang. Selain dokumennya diperiksa, seluruh ternak disemprot disinfektan. Tujuannya, mencegah penularan PMK.

“Yang kita temukan, pengiriman ternak dari Bali DO nya ke berbagai daerah. Namun, tetap kita periksa kesehatannya sebelum dikirimkan ke daerah asal,” kata Penanggungjawab Wilayah Kerja Banyuwangi Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Putu Swesti usai mengikuti sweeping.

Menurutnya, Bali masih bebas dari wabah PMK. Sehingga, pengiriman ternak keluar pulau tetap diperbolehkan.

“Tapi, dengan aturan ketat. Truk pengangkut ternak diberikan segel, tidak dibuka sebelum tiba di kota tujuan pengiriman,” tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *