Filesatu.co,id, Jember | Angin puting beliung, memporak porandakan tenda dan baliho yang berada di alon alon Jember. Kejadian angin yang tiba tiba membuat para pengunjung panik dan berhamburan berlarian mencari tempat perlindungan. Meski hanya beberapa menit sekitar pukul 13;00 wib adanya angin puting beliung dampaknya di lokasi beberapa tenda ikut roboh. Rabu(26/07/2023).
Diketahui hasil pantauan filesatu.co.id di lapangan tenda yang dipersiapkan untuk memperingati hari Koperasi ke 76 oleh Dinas Koperasi Pemerintah Kabupaten Jember bahkan, ada puluhan tenda dan baliho mengalami kerusakan.
Kepala BPBD (Kepala Badan Penanggulangan Daerah) Kabupaten Jember melalui Sekretarisnya Heru Widagdo mengatakan puting beliung yang terjadi di depan kantor Bupati, hanya berlangsung sesaat dan tidak menimbulkan korban jiwa.
“Tidak ada korban jiwa, hanya tenda dan baliho yang dipersiapkan untuk acara peringatan Hari Koperasi mengalami kerusakan, ada 3 tenda yang rusak, tapi sudah diperbaiki kembali oleh pihak panitia penyelenggara,” ungkap Heru
Sementara Kepala BPBD Jember Sigit Akbari menghimbau, agar masyarakat hati-hati dan waspada, apabila melihat awan hitam yang tiba-tiba, saat cuaca cerah, sebab hal ini bisa berpotensi terjadi angin puting beliung, dan sebisa mungkin menjauh dari pepohonan.
“Kalau melihat ada awan hitam yang tiba-tiba, sedangkan cuaca cerah, masyarakat harus waspada, karena bisa berpotensi terjadi angin puting beliung, sebisa mungkin menghindari dari pepohonan, karena tidak menutup kemungkinan merusak perpohonan,” jelasnya.
Ditempat terpisah, Gunawan, petugas dari Linggarjati membenarkan kalau ada tenda yang diterjang puting beliung. Dia menjelaskan sedikitnya ada 20 tenda, dan masing-masing kotak panjangnya 6 meter sehingga ada sekitar 120 meter yang rusak. Saat ditanya apa langkah yang akan diambil, dia mengatakan akan segera mendirikan kembali tenda yang roboh.
“Benar mas ada 20 tenda, yang masing masing panjangnya 6 meter jadi sekitar 120 meter, dan saat ini akan segera didirikan kembali,’Tungkasnya (Togas).