Filesatu.co.id Madiun | Pilakdes serentak di Kabupaten Madiun tinggal hitungan minggu. Di wilayah Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun, tepatnya Desa Krandegan juga bakal digelar pesta demokrasi tersebut.
Sejak pendaftaran para bakal colon Kepala Desa dibuka November lalu, saat ini telah ditetapkan 2 nama yang bakal berkompetisi untuk meramaikan pesta demokrasi di Desa Krandegan. Salah satu calon kades yang telah ditetapkan tanggal 20 November lalu adalah Hariyanto.
Pria dari 2 anak tersebut merupakan kelahiran asli Desa Krandegan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Masyarakat biasa memanggilnya pak ‘Hari Tebu’. Nama familiar ini merupakan sematan dari warga sekitar. Bukan tanpa alasan, melainkan karena Hariyanto adalah murni seorang petani tebu.
Saat dikonfirmasi di kediamannya, Hari sedikit menceritakan track recordnya sebagai petani tebu. Profesinya sebagai petani tebu tersebut dirintis sekitar tahun 2010-an lalu. Jatuh bangun pun tak luput dari perjalanannya.
Berkat kerja keras dan kejujuran, progres pertanian tebu miliknya terus mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk pabrik yang ia suplay selama ini adalah Pabrik Gula Rejoagung serta Pabrik Gula Pagotan. Namun, dikarenakan situasi, terhitung sejak 2019 lalu dirinya fokus ke 1 Pabrik, yakni PG Rejoagung Kota Madiun.
Progres yang bagus, seperti itulah yang dialaminya. Perluasan lahan secara berkala mampu mendongkrak kapasitas hasil tebu yang disuplay ke pabrik, secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut catatan, saat ini total lahan yang dikelola oleh pria 47 tahun tersebut telah mencapai ratusan hektare. Tersebar di wilayah Madiun, Magetan dan Ponorogo. Padahal tahun lalu hanya diangka puluhan hektare.
Bertambah luasnya lahan yang dikelola, otomatis meningkatkan kuantitas hasil pertaniannya. Dalam 3 tahun terakhir, rata-rata progres yang dicapai meningkat sekitar 50%.
Tahun 2019, menyuplai ke PG Rejoagung sebanyak 46 ribu kwintal. Tahun 2020, meningkat di angka 61 ribu kwintal. Sedangkan tahun ini (2021), Hari berhasil menyuplai diangka 95 ribu kwintal.
Mengenai ketertarikan pada kompetisi pilkades tahun ini, Hari santai menjawab dengan santun bahwa hal tersebut bukan kehendaknya, melainkan aspirasi dan dorongan dari masyarakat.
“Ada yang berpesan, hidup hanya sekali, harus bermanfaat untuk orang banyak,” tuturnya, Rabu (24/11/2021).
Terkait visi misi, Hari tidak menjawab banyak. Bukan tanpa sebab, saat ini belum diketahui siapa pemenangnya. Namun pada intinya, jebolan petani tersebut hanya ingin membangun Desa bersama warga. (Anwar/F1).