Filesatu.co.id, Banyuwangi | Mengusung tema “Bersama Jaga dan Bangun Banyuwangi” yang diinisiasi para mentor media yang tergabung Banyuwangi Positif menggelar Media Gathering di sebuah Resto Raka dan Residence Kecamatan Purwoharjo. Sabtu (29/11/2025).Kegiatan yang dihadiri, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, dan jajaran, perwakilan PT BSI Iwa Muliawan, Sekdin Kominfo Henik Setyoridinie, ADM Perhutani Selatan Wahyu Dwi Hadmojo, dan puluhan awak media cetak, online serta penggiat mainstream Banyuwangi.
Media Gathering dikemas dengan diskusi publik membahas isu terkini di Banyuwangi. Di dapuk sebagai narasumber perwakilan PT BSI Iwa Muliawan, Sekdin Kominfo Henik Setyoardinie, ADM Perhutani Selatan Wahyu Dwi Hadmojo, dan Kasat Reskrim Banyuwangi Kompol Komang Yogi Arya Wiguna.
Mengawali diskusinya, Sekdin Kominfo Henik Setyodinie, mengangkat soal dampak pemotongan tranfer pusat ke daerah hingga 20 persen, sehingga harus dilakukan efisiensi anggaran. Efesiensi yang dilakukan seperti pemakaian AC hingga pembatasan pemakaian tissue.
”Jadi kegiatan menyesuaikan anggaran, Kominfo sendiri dipotong mencapai 60 persen,”ujar Dini sapaannya.
Kasat Reskrim Banyuwangi Kompol Komang Yogi Arya Wiguna juga memberikan informasi terkait kasus yang diterima laporannya dari kelompok rentan, asusila, narkoba dan Curat dan Curas di Polresta Banyuwangi.
”Ada sekitar 600 kasus tahun ini, adanya kegiatan Banyuwangi Positif ini kami sangat mengapreasi, mari kita jaga dan bangun Banyuwangi bersama, hal ini peran media sangat penting di era digitalisasi,”kata Yogi.
Bahkan dijelaskan Yoga, era digital tidak secara langsung menciptakan “Post-Truth”, namun menyediakan infrastruktur yang mempercepat dan memperkuat fenomena.
”Kebohongan menyamar kebaikan, dan ini ancaman, karena bukan suatu fakta, tapi dimanipulasi dengan kecanggihan AI, akhir nya tidak sesuai kebenaran, ini harus di antisipasi, dan ini bisa Banyuwangi lebih positif dan kemajuan ekonomi akan meningkat,”paparnya.
Sementara, Manager external affair PT BSI, Iwa Muliawan, menyampaikan berkaitan tanggung jawab perusahaan yakni dampak sosial, perusahaan memiliki program CSR yang sekarang lebih dipahamkan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Program ini fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasinya, terutama ring satu di Kecamatan Pesanggaran.
Namun, Iwa juga tidak menampik isu yang paling seksi saat ini, menurut Iwa, adanya aktivitas penambangan ilegal pada area sekitar pengembangan tambang, padahal PT BSI telah mengantongi pengelolaan izin secara resmi.
Menyambung yang disampaikan Iwa, ADM Banyuwangi selatan Wahyu Dwi Hadmojo, juga menjelaskan bahwa ada wilayah yang keberadaanya di bawah naungan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Namun, status pengelolaannya sudah berubah seiring terbitnya izin resmi dari pemerintah pusat.
“Setelah diterbitkannya SK (Surat Keputusan) dari Menteri Kehutanan, pengelolaan sudah bukan lagi dibawah Perhutani, tapi kini pengelolaan PT BSI,” sambungnya.
Untuk sekedar diketahui bersama, acara Gathering Media Positif Banyuwangi juga dilakukan pemberian penghargaan kepada narasumber dan ditutup dengan kuis pertanyaan dari narasumber, bagi peserta yang berhasil menjawab mendapat hadiah Door price.



