Filesatu.co.id, Klaten | Dewan Perwakilan Daerah (DPRD ) Klaten melakukan sosialisasi Pola Hidup Sehat yang dilaksanakan di Desa Kenaiban, Kecamatan Juwirng, Kabupaten Klaten Rabu (29/10/2025).
Berbagai elemen masyarakat menghadiri kegiatan tersebut mulai Kader PKK, Kader Posyandu dan Perwakilan Lembaga Desa.
Kegiatan membahas terkait Peraturan Daerah Kabupaten Klaten No.4 Tahun 2024 tentang Penanggulangan Penyakit.
Hadir sebagai narasumber H.Sutarno,S.H, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klaten Fraksi PDI Perjuangan juga sebagai Ketua Komisi IV DPRD Klaten.
Dikesempatan itu, H. Sutarno menyoroti kehidupan masyarakat modern yang semakin tinggi mobiltas nya hingga kurang memperhatikan urusan kesehatan dan pola makan, hal ini menjadi tantangan serius ditengah masyarakat, dengan banyaknya makanan cepat saji yang kurang diketahui bahan dan cara pengolahannya.
“Sekarang ini kan masyarakat lebih sering di rumah, makanan sudah datang sendiri, tinggal pesan. Tapi mereka tidak tahu bagaimana makanan itu diolah, dari bahan apa, dan apa ramuannya.
Nah, karena itu kita perlu memberikan pengertian kepada masyarakat agar kembali menerapkan pola hidup sehat,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa pola hidup sehat tidak hanya berkaitan dengan olahraga dan pola makan, tetapi juga mencakup keseimbangan pola pikir dan gaya hidup secara menyeluruh. Menurutnya, tubuh yang sehat akan tercipta apabila masyarakat mampu mengatur semuanya secara proporsional.
“Coba masyarakat menerapkan pola hidup kita sehari-hari: olahraga cukup, makan tidak berlebihan, dan semuanya diatur. Kalau itu dilakukan, insya Allah kita akan sehat,” tandasnya.
H. Sutarno juga menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab DPRD dalam melaksanakan fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Melalui kegiatan seperti ini, DPRD ingin hadir langsung di tengah masyarakat untuk memberikan edukasi serta dorongan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.
Ia juga menyinggung fenomena meningkatnya penyakit degeneratif seperti diabetes dan gagal ginjal yang kini mulai menjangkiti anak-anak dan remaja. Hal itu, katanya, tak lepas dari kebiasaan mengkonsumsi makanan instan serta gaya hidup yang kurang aktif secara fisik.
“Kita melihat sekarang, anak-anak generasi muda saja sudah banyak yang kena penyakit gula atau diabetes, bahkan ada yang mengalami gagal ginjal. Itu bagian dari pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat. Bisa jadi juga dipengaruhi dari asupan sejak ibu mengandung,” pungkasnya.



