Filesatu.co.id, BANDUNG BARAT | MENJELANG Merah Putih menggema dari ketinggian. Menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Laskar Merah Putih (LMP) mengibarkan bendera raksasa di tebing curam Gunung Masigit, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/8).
Bendera seluas 800 meter persegi itu bukan sekadar kain. Bendera ini menjadi simbol perjuangan, keberanian, dan cinta Tanah Air yang terus menyala. Terbentang di antara jurang dan tebing, Sang Saka Merah Putih berkibar megah, mengingatkan bangsa bahwa kemerdekaan diraih dengan pengorbanan besar dan harus dijaga dengan semangat yang sama.
Ketua Umum Laskar Merah Putih, HM Arsyad Cannu, menegaskan aksi ini adalah wujud nyata pengabdian. “Pengibaran bendera di lokasi ekstrem bukan pertunjukan biasa. Ini bentuk perlawanan terhadap lunturnya semangat nasionalisme. Kami tunjukkan, bahwa Merah Putih adalah harga mati,” tegasnya.
Arsyad juga menginstruksikan seluruh pengurus LMP di Indonesia untuk mengibarkan Merah Putih serentak pada momen kemerdekaan tahun ini. “Tidak ada bendera lain yang boleh berkibar! Copot jika perlu, dan jangan takut. Saya bertanggung jawab menjaga marwah Merah Putih di mana pun LMP berada,” seru Arsyad, yang disambut tepuk tangan riuh.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, turut hadir dan mengapresiasi aksi patriotik ini. “Ini bukan hanya pembentangan bendera, tetapi penguatan kembali semangat Merah Putih dan nilai-nilai Pancasila. Saya apresiasi LMP yang telah menunjukkan aksi nyata untuk NKRI,” ujar Jeje.
Acara ini dihadiri perwakilan Pemprov Jawa Barat, TNI, Polri, serta pengurus LMP dari berbagai wilayah, termasuk Papua, Banten, dan Kalimantan Timur. Momen langka ini disambut haru dan antusias oleh warga sekitar yang memadati lokasi.
“Tebing Gunung Masigit yang biasanya sunyi, kini menjadi saksi semangat tak tergoyahkan dari anak bangsa yang mencintai Tanah Air,” pungkas Arsyad. “Kami tak hanya mengibarkan bendera, tetapi juga mengibarkan harapan, tekad, dan janji untuk terus setia menjaga Indonesia.”



