FILESATU.CO.ID, MADIUN | Para pedagang pasar kembang yang berlokasi di Jalan Larasati, belakang stadion Kota Madiun sepertinya sudah tak sabar pindah lokasi. Pasalnya, terhitung sejak awal pandemi 2020 lalu, mayoritas pedagang di pasar bunga tersebut mengeluh. Bahkan, saat masa pandemi ini kondisi di Pasar semakin sepi pembeli.
“Sepi parah mas, Sesepi-sepinya penjualan dulu, paling nggak masih ada peluang sewa dekorasi maupun jasa pembuatan taman permanen, kalau sekarang nggak, jualan sepi, dekor sepi, taman juga sepi,” ungkap Sugeng, salah seorang pedagang di pasar kembang, Sabtu (17/7/2021).
Di tahun 2021 ini, pasar kembang yang sudah berumur puluhan tahun tersebut bakal direlokasi oleh Pemkot Madiun. Dari belakang stadion, pindah ke jalan Dawuhan Banjarejo kota Madiun. Dimana lokasi tersebut tak jauh dari ‘Bundaran’ yang selalu ramai setiap hari. Bahkan ada ‘pasar kaget’ tiap hari minggu di area Bundaran tersebut. Hal ini jelas merupakan angin segar bagi para pedagang bunga di pasar kembang.
Selain dekat dengan dengan bundaran, lokasi relokasi juga dekat dengan beberapa instansi pemerintah serta lembaga pendidikan. Strategisnya lokasi tersebut menciptakan mindset dibenak para pedagang pasar kembang bahwa relokasi oleh pemkot ini bakal membawa hoki.
Masih ditempat yang sama, spesialis anggrek bernama Dewi mengaku sangat mengapresiasi upaya Pemkot Madiun dalam mendongkrak ekonomi melalui relokasi ini.
“Kabarnya nanti Desember, akhir tahun inilah kami pindah ke tempat baru mas, dekat Bunderan Taman, daerah sana kan rame, prospeknya pasti lebih bagus,” terangnya.
Seperti diketahui, 2021 ini Pemkot Madiun telah menganggarkan miliaran rupiah untuk pembangunan pasar kembang yang baru. Dikerjakan oleh PT Andys Kencana, proyek senilai 5,4 Miliar rupiah tersebut saat ini sudah memasuki tahap pembangunan kios.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Cipta Karya DPUTR Kota Madiun Sulistya Pambudi Utomo, saat dikonfirmasi memberi keterangan kepada awak media perihal proyek pembangunan pasar bunga Jalan Dawuhan. Pria dengan nama familiar Uut tersebut menjelaskan bahwa pembangunan pasar kembang baru saat ini sudah menyelesaikan pengurukan serta pemadatan.
“Pengurukan lahan dan pemadatan sudah selesai, saat ini menginjak ke tahap pondasi kios, estimasi progres kurang lebihnya 10 persen,” pungkas Uut.
Pasar kembang yang baru ini bakal dikonsep berbeda dengan pasar kembang lama. Jika dulu di belakang stadion sebagaian dipakai untuk tempat tinggal pedagang, di tempat yang baru ini khusus hanya untuk aktivitas jual beli.
“Pasar yang baru ini bakal dilengkapi beberapa fasilitas umum (fasum), toilet, parkir, mushola/aula pertemuan. Sedangkan untuk pengaturan pedagang nanti diserahkan ke disperindag,” tutupnya.(Anwar/filesatu).