Ketua DPRD Kota Malang Desak Pemkot Malang Lebih Sigap Tangani Pasien Covid-19

FILESATU.CO.ID, KOTA MALANG – Melonjaknya pasien covid-19 di Kota Malang membuat situasi benar-benar di luar kendali. Banyak pasien covid-19 dengan kondisi yang mengkhawatirkan sulit mendapatkan rumah sakit rujukan. Menurut data dari ruvid.ub.ac.id (13/7/2021) ketersedian ruang isolasi rumah sakit menunjukkan semuanya penuh. Dari total 22 rumah sakit termasuk rumah sakit lapangan Ijen Boulevard sudah terisi.

Bacaan Lainnya

RS Darurat di lapangan parkir RST. Soepraoen yang dijanjikan oleh Walikota Malang Sutiaji sampai hari ini belum bisa dioperasikan. Menurut pantauan filesatu.co.id pada Selasa (13/7/2021) dengan membawa pasien positif covid-19, mendatangi beberapa rumah sakit namun ditolak dengan alasan penuh dan tidak ada layanan karena persediaan ventilator yang terbatas.

Terkait hal tersebut Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana angkat bicara dan mendesak Pemkot Malang lebih sigap untuk mampu mengendalikan situasi.

Menurutnya selama ini Forkopimda selalu berkoordinasi mengenai penanganan pasien covid-19 termasuk persiapan PPKM darurat. “Terjadi ledakan yang luar biasa di masa PPKM darurat ini, dan kami menyadari semua rumah sakit rujukan penuh. Kami sarankan supaya Pemkot Malang segera membuat rumah sakit lapangan baru, tempat isoman baru sesuai apa yang disampaikan Walikota sendiri,” kata Made mengawali wawancara.

“Disinilah lemahnya dan kurang sigapnya Pemkot Malang dalam hal menyiapkan alternatif pilihan bagi warga kota Malang. Sebenarnya yang kita inginkan ada safe house baru. Bahkan rumah sakit lapangan yang bekerja sama dengan RST. Soepraoen sampai hari ini belum bisa beroperasi,” jelasnya.

Pasien covid-19 dalam antrian menggunakan grab

“Saya mendesak kepada Pemkot Malang untuk melakukan langkah-langkah diskresi atau out of the box dan menggunakan anggaran yang ada. Sebab anggaran sudah disiapkan, keselamatan warga adalah yang utama. Paling tidak besok RS Lapangan harus sudah bisa digunakan,” tambahnya.

Ketua DPRD Kota Malang memohon maaf kepada masyarakat bahwa situasi yang dihadapi memang benar-benar sulit dan luar kendali. Namun dirinya tetap berupaya bersama Forkopimda supaya vaksin tetap berjalan agar masyarakat mempunyai herd immunity, penanganan pasien covid-19 juga harus bisa diatasi.

Ditanya mengenai bagaimana cara masyarakat mencari solusi ketersediaan ruang perawatan pasien covid-19, Made menghimbau supaya pasien tetap di rumah dan keluarga yang mencari rumah sakit rujukan. “Kami takutkan jika pasien ikut mencari rumah sakit akan drop dan semakin memperparah kondisi pasien,” imbuhnya.

“Kami juga minta waktu 1-2 hari agar rumah sakit lapangan benar-benar bisa beroperasi, 268 bed yang disiapkan di tempat tersebut saya kira segera bisa mengatasi antrian-antrian yang ada. Sehingga juga tidak ada lagi isoman-isoman di rumah masing-masing,” kata Made menutup wawancara.

Filesatu.co.id memantau di RS Provinsi Saiful Anwar setiap hari selama hari minggu hingga selasa telah terjadi meninggalnya pasien dalam antrian. Pasien masih didalam mobil serta berada didalam parkir rumah sakit. Semoga hal ini tidak lagi terjadi dan Pemkot Malang mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh warganya.

Laporan : Roni/Filesatu

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *