Filesatu.co.id, KARAWANG | DALAM rangka menyambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran pada 20 Oktober, paslon nomor urut 1 Drs. H. Acep Jamhuri – Hj. Gina Fadlia Swara SE, MM mengikuti kegiatan syukuran, doa dan solawat bersama dengan santri Pondok Pesantren Attarbiyah dan masyarakat sekitar.
Bertempat di halaman Ponpes Attarbiyah Desa Ciwulan Kecamatan Telagasari, kegiatan ini diinisiasi Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, H. Ahmad Jimmy Zamakhsyari, Kamis 17 Oktober 2024.
Relawan AJISAKA (Ahmad Zamakhsyari untuk Karawang).
Melalui kesempatan ini, Acep-Gina juga melakukan penandatanganan atau kontrak politik untuk komitmen keberpihakan terhadap pembangunan pondok pesantren, sarana olahraga, infrastruktur dan ekonomi (modal usaha rakyat).
Dalam sambutannya, Kang Jimmy menegaskan kenapa masyarakat harus memilih Acep-Gina. Kang Jimmy juga menyingung soal black campaign yang selalu dilemparkan lawan politik Acep-Gina. Khususnya terkait isu kasus ruislag yang tidak terbukti secara hukum.
“Jangam pernah main-main sama orang yang selalu dizolimi, buktinya sampai hari ini Acep Jamhuri tidak pernah ditangkap. Artinya, Acep Jamhuri hanya korban politik. Semoga mereka terus melakukan ‘politik ngagogoreng’. Semakin dijelekan Acep-Gina, Insha Allah izin Allah semakin rakyat Karawang mencintai dan memilih Acep-Gina di 27 November,” tutur Kang Jimmy.
Gina Fadlia Swara menyampaikan, semua pendukung Acep-Gina harus merapatkan barisan, mengingat hari pencoblosan pilkada sudah semakin dekat. Gina juga menghimbau agar para pendukungnya tidak berleha-leha.
“Ajak seluruh keluarga dan besan untuk berbondong-bondong coblos yang ada kerundung merahnya. Pokoknya Gaskeun, Abringkeun, Jadikeun!,” ajaknya.
Acep Jamhuri juga menegaskan, jika esok ada oknum yang memberikan uang (money politic, red), maka masyarakat tidak perlu ambil pusing.
“Kalau ada yang ngasih uang ambil aja, coblos tetap yang ada kerudung merah.
Lamun setuju ngadukung Acep-Gina, bapak ibu tong cicing wae. Bejaan nu lain na door to door, awas jangan sampe kecolongan,” tandas Acep dengan logat khas sundanya.***