FILESATU.CO.ID, LUMAJANG – Forum Komunikasi Pimimpin Redaksi Media (FKPRM) menggelar Rapat Koordinasi membahas beberapa hal yang terjadi di dunia jurnalistik.
Rakor FKPRM yang bertempat di aula SMAN 2 Lumajang pada Sabtu (26/6/2021) di jalan Cokroaminoto no 159 tersebut mengangkat tema “Meningkatkan Mutu Karya Jurnalistik Menuju Wartawan Profesional” dalam pembahasannya pentingnya tentang pokok penyebab dan solusi adanya pelecehan, kriminalisasi kekerasan terhadap jurnalis (jujur dalam menganalisi ) serta rencana kedepan pembentukan FKPRM secara Nasional.
Bukan hanya itu, para pimpinan perusahaan/redaksi dituntut harus berinovasi banyak kegiatan media agar omset terus bertambah, menyamakan persepsi untuk meningkatkan mutu medianya baik cetak, elektronik, TV maupun online. Sekaligus mutu jurnalis mulai perekrutan menjadi wartawan hingga melakukan pembinaan secara periodik
Tak tanggung-tanggung acara Rakor FKPRM yang dihadiri dari kementerian Kominfo RI Widodo Hastjaryo saat ini menjabat sebagai kepala Monumen Pers Nasional ( MPN), Dewan Pendiri FKPRM puluhan pempinan perusahaan/redaksi dari kabupaten Lumajang, Surabaya, Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi.
Dikesempatan itu, sambutan kepala MPN,Widodo Hastjaryo memberikan pemahaman tentang MPN kondisi terbarunya setelah hampir ratusan sejak dideklarasikan MPN pada sekitar tahun 1933 hingga di tahun 2021 yang sudah banyak mengalami perubahan.
Banyak perubahan yang terjadi di MPN dengan tidak menghilangkan nilai kultur sejarah Pers hanya lebih berinovasi modern kondisinya.
“Sekitar tahun 2019 awal 2020 MPN dilakukan revitalisasi besar besaran. Seperti tata letak tata ruang, semua kekinian tinggal klik karena pakai layar sentuh jika ingin mengetahui semua sejarah yang berkaitan dengan para pejuang Pers,” kata Widodo.
Widodo juga mencuplik mengisahkan sebagian sejarah yang pernah terjadi dan dialami saat gedung MPN digunakan berbagai kegiatan . Seperti pada 9 February 1946 dibuat kongres para insan Pers berkumpul dan membentuk hari Pers.
“Semua ada sejarah dan lengkap , mulai photo dan benda sejarah, seperti photo para wartawan yang sejarahnya ingin ikut kongres, kamera, hingga radio penyiaran yang pernah dibawa ke gunung Lawu atau sering disebut radio kambing dan banyak lagi,”papar Widodo.
Diakhir sambutannya Widodo berpersan untuk para insan Pers agar bisa mengajak keluarga, teman, bahkan organisasi wartawan apapun untuk menyempatkan datang ke Monumen Pers Nasional.
“Bisa untuk menambahkan kejiwaan menjadi seorang jurnalis sejati juga mengasah pengetahuan kita, jadi silahkan datangi MPN dan itu free,” Pungkas Widodo.
Sementara Drs. Agung Santoso ketua FKPRM Jatim menyampaikan, para Pemimpin Redaksi Media, baik cetak, eletronik, online diharapkan selalu menekankan kepada jurnalisnya saat mengolah dan menyajikan berita tidak melanggar KEJ (Kode Etik Jurnalistik).
“Tujuannya, agar para jurnalisnya dalam membuat karya jurnalistiknya tidak melanggar KEJ, supaya setelah berita di tayangkan tidak bermasalah di belakang hari,” ujarnya.
“Apapun jenis berita dan isi berita tetap pemimpin redaksi memegang kontrol karya jurnalistik dengan rambu-rambu KEJ,” Pungkas Agung. (EdyFilesatu).