Filesatu.co.id, Banyuwangi | Serangkaian kalender Banyuwangi Festival (B-Fest) dari 79 event sebagian sudah dilaksanakan hingga paruh musim tahun 2024, dan tepat di Bulan Juli ini ada 10 event diantaranya, Simposiun Geopark International, Banyuwangi Ijen Geopark Downhil, Muharam Ceria, dan tentu even yang paling spektakuler ditunggu- tunggu masyarakat yakni Banyuwangi Etno Carnival (BEC).
Banyuwangi Etno Carnival dikenal dengan parade busana kolosal etnik kontemporer ciri khas warga Banyuwangi saat dihelat Pemda yang melalui Dinas Budaya dan Pariwisata Banyuwangi mampu menyedot ribuan pengunjung.
Kali ini, Banyuwangi Etno Carnival bakal dihelat pada Sabtu (13/7/2024) dengan membawa tema ”Ndaru Deso” atau Revival of Village” yang dapat digambarkan bahwa kebangkitan desa-desa di Banyuwangi dengan segala potensinya untuk kemajuan daerah.
Semuanya akan divisualkan oleh talent dengan busana kolosal etnik sesuai dengan keunikan desa masing-masing yang dipadukan melalui rancangan kostum etnik modern yang menjadi ciri khas dari BEC.
Lebih menarik lagi, gelaran BEC selalu mengangkat tema yang berasal dari kekayaan seni tradisi dan budaya lokal milik Banyuwangi. Seperti BEC tahun ini, rencana dari 189 desa yang ada di Banyuwangi yang memiliki keunggulan atau keunikan dari masing-masing desa akan ditampilkan.
Dengan begitu BEC tahun ini sengaja mengambil tema ”Ndaru Deso” atau Revival of Village” yang menggambarkan bagaimana semangatnya desa -desa untuk memajukan Banyuwangi yang dicintai ini, melalui ratusan talent dari desanya akan memvisualkan dengan menampilkan busana tematik yang menggambarkan kekuatan dan kekhasan masing-masing desa.
”Dicontohkan, Desa Tamansari Kecamatan Licin akan menampilkan kostum yang memvisualisasikan destinasi wisata alam unggulannya, Sendang Seruni.
Desa Aliyan akan memvisualisasikan budaya khas lokalnya, Kebo-Keboan. Sementara Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar akan menampilkan potensi maritim yang jadi sumber penghidupan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Selasa (9/7/2024).
Ditambahkan Ipuk, BEC adalah bagian dari cara Banyuwangi menjaga warisan tersebut, namun kita kemas dengan cara kekinian. Selain itu, BEC tidak sekedar tontonan dan hiburan semata.
“Tentu BEC bisa menjadi panggungnya bagi talenta-talenta Banyuwangi untuk merawat budaya yang kita miliki dan memperkenalkannya kepada dunia,”kata Ipuk Fiestiandani.
Sementara soal rute yang akan ditempuh para talent, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Taufik Rohman menambahkan diawali start dari jalan Wahidi Sudiro Husodo sekitar area Taman Balambangan menuju Kawasan Simpang Lima dan finish di depan Kantor Bupati Banyuwangi.
”Para Talent BEC dengan peragaan busananya akan menempuh sekitar 2,5 kilometer dihadapan ribuan penonton,” kata Taufik.
“Kemudian serangkaian kegiatan BEC 2024 akan ditutup dengan BEC Awards yang digelar pada Minggu, 14 Juli 2024. Sebagai penghargaan bagi para talent dan desa yang telah berpartisipasi dalam acara tersebut,” papar Taufik Rohman.(*)