Bupati Blitar Rini Syarifah Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Penuhi Pangan B2SA

Bupati Rini Syarifah Menyerahkan Beras Murah Pada Operasi Pasar Yang dilakukan Pemda Blitar Di beberapa Titik
Bupati Rini Syarifah Menyerahkan Beras Murah Pada Operasi Pasar Yang dilakukan Pemda Blitar Di beberapa Titik

Filesatu.co.id, BLITAR | PEMERINTAH Kabupaten Blitar berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, salah satunya dengan mensosialisasikan konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) salah satunya melalui program Gebyar Pangan Lokal Beragam Bergizi Seimbang dan Aman.

Tampak hadir Asisten, Staf Ahli dan Kepala Perangkat Daerah, Camat beserta Ketua TP PKK Kecamatan, seluruh Peserta LCM B2SA dari Kader PKK Kecamatan  di Kabupaten Blitar. Bapak Ibu wali murid dan Siswa Siswi Sekolah Dasar Peserta Sosialisasi Pangan B2SA.

Bacaan Lainnya

Acara kegiatan meliputi Lomba Cipta Menu B2SA berbasis sumberdaya lokal, sosialisasi Pangan B2SA serta Gerakan Pangan Murah. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Sasana Adhi Praja Kantor Bupati Blitar, Rabu (06/03/2024).

Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah dalam sambutannya menyampaikan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memantapkan kemandirian pangan lokal dan pelestarian sumber daya alam dengan memanfaatkan hasil potensi alam lokal selain beras terutama umbi-umbian, kacang – kacangan dan protein hewani. Karena saat ini sumber pangan pokok masih bergantung pada beras dan terigu, sehingga pada kondisi tertentu negara kita masih mengimpor produk tersebut dari negara lain.

“Untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu perlu dilakukan upaya pengembangan sumber daya pangan lokal kita seperti jagung, Ubi kayu, Ubi Jalar, pisang, dan lain-lain yang keberadaannya ada di sekitar kita dengan jumlah yang melimpah,“ungkap Bupati Blitar.

Bupati Blitar menyayangkan keberadaan komoditas tersebut masih dipandang sebelah mata sehingga kurang perhatian dan kurang diberdayakan. Karena masih ada anggapan jika produk tersebut merupakan pangan inferior (makanan orang miskin). Padahal kandungan gizi dari komoditas tersebut sama dengan pangan yang berasal dari padi. Sumbangan energi yang dihasilkan oleh kelompok pangan umbi-umbian tersebut setara dengan energi yang dihasilkan oleh nasi.

“Untuk itu orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Blitar untuk mulai mengkonsumsi  makanan disamping nasi,” tandasnya.

Bupati Rini Syarifah juga menyampaikan bahwa, perbaikan pola konsumsi pangan sehari-hari yang tepat melalui penganekaragaman pangan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) dengan komposisi ideal yang dianjurkan sesuai kebutuhan tubuh seperti pada kelompok umbi-umbian, pangan hewani, sayur, buah dan kacang-kacangan.

“Karena konsumsi pangan yang berkualitas diharapkan dapat mengatasi permasalahan gizi ganda yaitu kekurangan dan kelebihan gizi. Salah satu masalah kekurangan gizi yang saat ini menjadi perhatian pemerintah adalah STUNTING. Ini tugas kita bersama untuk menanganinya,“ tegas Bupati Rini.

Untuk itu, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Blitar ini meminta semua pihak terus berkolaborasi menurunkan angka stunting. Sebelumnya, Bupati Blitar menghadiri senam rekreasi yang digelar oleh PERWOSI di Alun-alun Kanigoro. Kegiatan ini sebagai upaya untuk membangun masyarakat Kabupaten Blitar yang sehat dan sejahtera dengan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.

Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar ini berharap, PERWOSI mampu meningkatkan prestasi olahraga perempuan di tingkat nasional bahkan internasional.  Selain itu, Bupati juga meminta PERWOSI ikut memenuhi gizi keluarga dan berperan aktif dalam ketahanan pangan keluarga.

“Jangan sampai ada pekarangan rumah yang nganggur tidak produktif. Monggo untuk ditanami aneka sayur, buah atau bumbu dapur. Kalau hasilnya melimpah bisa dijual sebagai tambahan pendapatan keluarga. Ini juga sebagai upaya untuk mengantispasi larang pangan,“ pungkas Bupati Blitar.(Adv/Kmf).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *