Filesatu.co.id Jakarta| Bertepatan dengan akhir tahun Himpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Seluruh Indonesia (HIMPUNI) ikut berperan aktif menyuarakan kepedulian anti diskriminasi bagi penyandang disabilitas. Kepedulian Himpuni diwujudkan dalam Program kerja yang telah disiapkan dalam waktu dekat. Minggu (31/12/2023).
Buktinya, Kordinator Presidium Sutopo melalui Sekjen Himpuni Irawati Hermawan dalam acara pelatihan bagi para guru dan Penggiat Olahraga Disabilitas Tahun 2023 yang diselenggarakan Himpuni, Kolaborasi Pemuda Indonesia bersama Kementerian Olahraga (Kemenpora) di Hotel Balairung.
Sekjen Himpuni Irawati menyampaikan akan ada program-program Himpuni sebagai wujud kepedulian kepada Kaum Difabel. Ada empat sasaran, yaitu Fisik, Psikis, Penerimaan di keluarga dan Ekonomi & Keterampilan.
” Semua akan Himpuni lakukan dengan menggandeng semua Organisasi alumni (OA) termasuk PTN nya, ” papar Perempuan yang akrab dipanggil Teh Ira ini.
Sekretaris Badan Eksekutif Andi Aswan Direktur Eksekutif Prof. Suherman juga memaparkan bahwa merujuk UU no 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, pemerintah dan Organisasi seperti Himpuni wajib untuk berperan aktif dalam mewujudkan negara yang peduli kepada Disabilitas. Dalam aspek Pariwisata.
Andi mencontohkan, bahwa saat ini memang masih banyak ditemukan ketidakseimbangan perlakuan. Khususnya terkait sarana dan prasarana.
“Dengan UU itu semua wilayah yang terbuka untuk publik (Open public) harus ramah Disabilitas,” ujarnya.
Menpora RI Mas Dito Ariotedjo melalui program DeputI Pembudayaan olahraga Komjen (Purn) Rudi Sufahriadi turut mendukung penuh acara dan program tersebut dan berterimakasih kepada Himpuni yang berkenan membantu Program yang bermanfaat ini.
Hal tersebut disampaikan dalam acara melalui sambutan Deputi Kebijakan Publik Himpuni yang juga Asdep Olahraga Disabilitas Ibnu Hasan. Asdep Alumni Unila ini mengatakan bahwa Himpuni harus peduli kepada persoalan Disabilitas. Menurutnya masih banyak masyarakat yang belum menghargai keberadaan atau merasa asing dengan kalangan disabilitas. Sehingga, muncul kecenderungan berperilaku kurang ramah atau kurang terbuka kepada para disabilitas.
“Saya berharap rekan-rekan berpikir bahwa kita butuh gerakan yang lebih massif untuk menyuarakan anti diskriminasi disertai dg program nyata terhadap kalangan disabilitas,” tuturnya.
Di samping itu, Deputi yang menjabat sebagai Kebijakan Publik Himpuni mengatakan sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang kemanusian, dan prograng kongkrit lainnya , Himpuni menjadi penggerak dan inisator gerakan anti diskriminasi dan mendukung program peduli disabilitas. Dengan basis humanity, Himpuni menjadi lebih eksis mempertahankan keberadaanya meskipun dengan sumber daya dan keuangan yang berasal dari sumbangan sukarela.
“Kami berharap Himpuni semakin melebarkan sayap ke Area Kampus masing-masing. Kami percaya bahwa isu disabilitas sangat sensitif, mungkin banyak kasus yang belum diketahui oleh kalangan generasi muda. Kita bisa meningkatkan kepekaan sosial dan rasa empati terhadap sesama. Mungkin masih banyak isu lainnya yang bisa menjadi perhatian dan membutuhkan peran serta generasi muda,” tambah Deputi kebijakan Publik himpuni ini.
Dalam acara tersebut hadir banyak perwakilan dari Organisasi alumni. Diantaranya IA IPB, Ika Unpad, Kauje , IKA usu, Ika Unj, Ika Unila, Ika UB, dan Ika Unand.