Filesatu,co,id, Banyuwangi |Masyarakat petani Banyuwangi seperti biasa melakukan tradisi ritual doa bersama atau Bubak Bumi sebelum memasuki awal musim tanam padi.
Bubak bumi merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan petani untuk mengawali musim tanam, warga yang memiliki sawah area wilayah Kejuron seperti desa Sidorejo, Curah Gulung kecamatan Purwoharjo, BGA 1 Kejuron desa Temurejo, Dam Sere wilayah Koorsda kecamatan Bangorejo secara serentak menggelar ritual Bubak Bumi. Sabtu (2/12/2023).
Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo, melalui Sunardi Korsda Bangorejo menyampaikan bahwa diadakannya Buba Bumi diharapkan semua yang berkecimpung diberikan kesehatan dan keselamatan serta panennya nanti bisa menghasilkan panenan padi yang makximal.
”Semoga setelah diadakan ritual buba bumi para petani diawal musim penghujan tiba bisa menggarap sawah dan hasilnya sesuai yang diharapkan, karena petani di Banyuwangi juga diharapkan banyak orang serta untuk mendukukung Pemerintah Program Ketahanan Pangan,” kata Sunardi pada Media ini. Jumat (1/12/2023).
Dijelaskan Nardi, areal baku sawah Korsda Bangorejo sekitar 5981 hektar, namun untuk yang melaksanakan ritual buba bumi mencapai baku 5178 hektar.
”Ada 12 desa yang teraliri air melalui Korsda Bangorejo, seperti desa Sambirejo, Purwoharjo, Sidorejo, Wringinpitu, Tegaldlimo, Glagahagung, Sambimulyo, Temurejo, Karetan, Seneporejo, Bulurejo,” jelas Nardi.
Sementara dikonfirmasi media ini secara terpisah, Sugianto petani asal Bangorejo juga mengharap garapan sawahnya saat musim tanam nanti air bisa lancar sehingga panennya bisa maksimal.
“Semoga di musim tahun ini semua petani diberikan panen yang maksimal dan harga panen juga mahal jadi imbang dengan biaya kebutuhan tanam,” katanya.
Untuk perlu diketahui, ritual Buba bumi masyarakat petani baik tua muda yang mempunyai garapan sawah menbawa tumpeng ke tempat Dam Kejuron untuk sarana ritual yang kemudian dibagi atau makan bersama sama.(*)