Filesatu.co.id, Blitar | Anggota DPRD Kabupaten Blitar komisi III melaksanakan Inspeksi mendadak (sidak) pembangunan gedung baru ICU RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Dipimpin langsung oleh ketua komisi III Sugianto dan seluruh anggota berserta beberapa ASN dari dinas PUPR kabupaten Blitar.
Tim sidak banyak menemukan dugaan kurangnya volume dalam pengerjaan struktur bangunan. Beberapa contoh secara kasat mata adalah miringnya salah satu tiang penyangga yang sedang dicor.
Anggota DPRD komisi III Kabupaten Blitar Andika menyampaikan kepada sejumlah awak media yang ikut hadir dalam acara sidak, disela sela kegiatan. Rabu, (09/08/2023).
”Kami dari komisi III melakukan fungsi pengawasan atau sidak di proyek besar senilai 27 milyar, etikanya kalau masuk di kawasan proyek harus memakai LK3 (Lingkungan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja), tapi kita minta helm saja, baru disiapkan, selain itu ada beberapa bagian struktur yang keropos dan dibungkus plastik dengan alasan pemuaian,” ungkap Andika.
Andika juga menyampaikan bahwa, “Dengan adanya struktur yang ditambal maka akan mengurangi kekuatan gedung ini yang mana gedung ini rencana dibangun empat lantai, selain itu untuk jumlah tenaga kerjanya juga kurang, hanya ada 35 orang yang seharusnya bangunan seperti ini tenaganya lebih dari 70 orang, tentu hitungan kasarnya akan sulit menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,” imbuh politisi PAN tersebut.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar Sugianto menjelaskan bahwa, pihaknya memberikan waktu sekitar 2 minggu untuk adanya pembenahan.
”Dari hasil kegiatan ini kita sampaikan, harus ada penambahan tenaga kerja untuk mengejar progres yang terlambat agar di akhir tahun ini bisa selesai. Selain itu untuk mutu dan kualitas kita temukan cor pada kolom tiang penyangga yang keropos tentu yang berbahaya, tadi disampaikan pihak pelaksana jika umur beton cukup akan dilakukan tes oleh pihak Universitas Brawijaya, jika lolos mereka bisa melanjutkan dan jika tidak kalau perlu bisa dibongkar,” tegas ketua komisi III yang akrab disapa Sugik ini.
Sugik juga menyampaikan bahwa kita komisi III belum bisa memberikan rekomendasi apapun, dan kita beri tenggat waktu satu atau dua minggu kita akan kesini lagi untuk melihat pembenahan dan progres pembangunan berikutnya.
Kita minta Cost planning atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan gedung ICU yang ketika kami minta sampai saat ini belum kami terima.
“Adanya RAB tentu membantu kita dalam menghitung perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan yang saat ini dimungkinkan tidak selesai tepat waktu,” tegas Sugik.
Biaya total sampai proyek tersebut selesai dan diperbaiki sesuai temuan kita tadi tentu dapat diperkirakan.
“Kita meminta untuk disiapkan RAB dan gambar agar kita lebih spesifik dan jeli lagi dalam mengawasi kegiatan pembangunannya,” tutup Sugianto.(Pram).