Semakin Lengkap, Poli Kulit Kelamin di RSUD Caruban Resmi Beroperasi

Filesatu.co.id, Madiun | Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban terus melakukan upaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Masih teringat, saat pandemi covid lalu, RSUD Caruban yang familiar dikenal sebagai RS Panti Waluyo tersebut meresmikan laboratorium bio molekuler guna percepatan penanganan pasien covid-19. Pasca pandemi saat ini, RSUD Caruban kembali meningkatkan pelayanan dengan melaunching layanan kesehatan baru, poliklinik kulit kelamin.

Poli yang bersebelahan dengan Poli Tumbuh Kembang dan Poli Anak tersebut diresmikan pada pertengahan Mei 2023 lalu. Peresmian ditandai dengan potong tumpeng oleh direktur RSUD Caruban drg. Farid Aminudin dan diberikan langsung kepada dr. Galuh Dyah Puspitasari, Sp.DV selaku dokter spesialis kulit dan kelamin.

Bacaan Lainnya

Kepada awak media, Kepala Instalasi Humas dan Promkes RSUD Caruban Yoyok Andi Setyawan mengatakan bahwa sebelum menjadi dokter spesialis kulit kelamin, dr. Galuh Dyah Puspitasari, Sp.DV merupakan dokter IGD di RSUD Caruban.

“Sebelumnya, dr. Galuh Dyah Puspitasari, Sp.DV merupakan dokter di IGD sini, beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Brawijaya, barulah kemudian kembali kesini menjadi dokter spesialis kulit kelamin yang poli kliniknya diresmikan Mei kemarin,” terang Yoyok, Rabu (12/07/2023).

Sementara itu, saat ditemui di poli kulit kelamin, dr. Galuh Dyah Puspitasari, Sp.DV menjabarkan beberapa pelayanan yang bisa ditangani olehnya.

“Cukup banyak yang bisa dilayani di poli kulit kelamin ini, mulai dari port wine stain atau yang biasa dikenal tanda lahir, hemangioma pada bayi, varises, rosacea yang sering dialami perempuan usia 30 keatas, flek wajah dan masih banyak lainnya. Untuk penanganan, di poli ini juga sudah dilengkapi laser M22 yang memiliki banyak keunggulan. Dengan laser ini, resiko efek samping dapat dihindari sehingga membuat pasien lebih nyaman,” ujar Dyah.

Mengenai penyakit kelamin, lanjut Dyah, juga bisa menangani berbagai penanganan. Seperti pasien HIV AIDS maupun sifilis.

dr. Galuh Dyah Puspitasari, Sp. DV saat wawancara di ruang poliklinik kulit kelamin RSUD Caruban

“Pasien HIV AIDS maupun sifilis juga bisa kita layani. Seperti kita ketahui, HIV AIDS merupakan penyakit menular yang cukup berbahaya, butuh penanganan secara berkala secara terus menerus untuk mengendalikan virusnya. Karena memang belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya,” imbuhnya.

Namun menurut Dyah, yang disayangkan adalah justru pasien terinfeksi HIV AIDS lebih enggan melakukan pengobatan.

“Memang kadang pasien yang positif HIV AIDS justru enggan untuk berobat. Padahal, penyakit tersebut yang harus mendapatkan penanganan secara berkelanjutan,” tandasnya.

Dengan hadirnya poli kulit kelamin di RSUD Caruban ini, Dyah berharap dapat menjadi pelengkap layanan kesehatan untuk masyarakat, baik masyarakat madiun maupun luar daerah.

“Mudah-mudahan, hadirnya poli kulit kelamin di RSUD Caruban bisa menjadi sarana pelengkap dalam hal layanan kesehatan yang bisa diberikan kepada kepada masyarakat, baik masyarakat Madiun maupun luar daerah Madiun,” pungkas Dyah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *