Filesatu.co.id, Blitar |Peringatan Hari Lahir Pancasila dilakukan untuk menghargai dan menghormati serta mengenang proses perumusan Pancasila yang dilakukan oleh para pendiri bangsa dalam melakukan kemerdekaan.
Peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi kesempatan untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Hal ini menjadi refleksi atas implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu atau sekelompok orang.
Dengan memperingati Hari Lahir Pancasila, masyarakat dapat meningkatkan pemahaman terhadap Pancasila yang menjadi ideologi negara dan nilai-nilai dalam Pancasila dapat diwujudkan dalam tindakan nyata sehingga dapat memajukan bangsa Indonesia.
Dewan Seni dan Budaya Kabupaten Blitar bekerjasama dengan pemerintah kecamatan Kanigoro mengadakan kirab pusaka Pancasila untuk pertama kalinya di Kabupaten Blitar. Kegiatan pawai berawal dari Museum Makam Bung Karno dan iring iringan pawai berakhir di kantor Bupati Kanigoro, Kamis, (01/06/2023).
Masyarakat tampak antusias mengikuti acara kirab Pancasila. Ribuan warga khususnya kecamatan kanigoro tumpah ruah menyaksikan pawai mulai Kantor Desa Gaprang sampai dengan kantor Bupati.
Ketua Panitia Kegiatan Tugas Nanggolo Yudho Dili Prasetyono yang juga Kepala Desa Karangsono menyampaikan, “Alhamdulillah kegiatan berlangsung lancar aman terkendali. Dari pelepasan Kepala Perpus Bung Karno hingga Kampung Pancasila Gaprang, dilanjutkan kirab jalan kaki hingga Pendopo Sasana Adhi Praja semua berjalan aman dan kondusif,” ujar pria yang akrab disapa Bagas tersebut.
Acara kirab dan brokohan sangat menarik perhatian masyarakat, terbukti antusiasme masyarakat terlihat hingga ribuan orang memadati jalan dan diikuti langsung oleh beberapa lapisan masyarakat serta budayawan daerah Kabupaten Blitar. Ibarat bayi, setelah lahir kita berikan ucapan syukur dan dalam jawa disebut dibrokohi, sama seperti peringatan hari lahirnya Pancasila ini. Dewan Seni dan Budaya serta beberapa Kades yang ada di kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar menginisiasi kegiatan kirab dan brokohan Pancasila bertepatan di hari lahir Pancasila ini,” jelas Bagas.
Namun dalam acara kali ini ada sedikit hal yang agak tidak biasa, ketika antusias masyarakat, tidak disambut dan dihadiri oleh para pejabat daerah seperti Bupati Blitar dan Ketua Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blitar.
“Ketika ditanya mengenai ketidak hadiran para pejabat Pemerintah Kabupaten yang dimaksud Bagas sebagai ketua panitia menyampaikan bahwa, jauh hari sebelum hari-H kegiatan acara ini, kami telah menyampaikan proposal tentang kegiatan ini, termasuk rundown kegiatan hingga denah kegiatan yang telah kami sampaikan ke Bupati Blitar melalui Sekda. Kepala Dinas, Ketua DPR juga telah kami serahkan proposal serta undangannya,” terangnya.
Bagas melanjutkan, “Hingga dalam rapat sebelum acara pun perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata hanya mengirim Sekretaris Dinas (Sekdin) dan Kepala Bidang (Kabid) di rapat selanjutnya pun mereka tidak lagi hadir, Bagas pun menerangkan bahwa proposal dan undangan yang tertuju pada Bupati serta Kepala Dinas tidak mendapat jawaban maupun konfirmasi tentang kehadiran mereka, hanya konfirmasi dari Ketua DPR yang berhalangan hadir,” lanjut Bagas dengan nada sedikit kecewa.
Bagas berharap kegiatan ini terus dipertahankan dan dilaksanakan setiap tahunnya, dengan terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaannya. Kami juga berharap dukungan dari semua pihak terutama Bupati dan Wakil Bupati Blitar, bahwa kami mewakili masyarakat Kabupaten Blitar yang notabene menyukai seni dan ingin melestarikan acara hari lahir Pancasila, sangat kecewa para pemimpin kabupaten tidak ada yang hadir. Kalo tidak bisa merakyat, tidak usah nyalon jadi pemimpin,” pungkas Bagas berapi-api. (Pram).