Filesatu.co.id, Madiun | Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) menggelar pembekalan teknis untuk ratusan perangkat desa. Bertempat di pendopo Muda Graha, kegiatan tersebut digelar, Selasa (31/01/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Madiun Ahmad Dawami, Kepala Dinas PMD Joko Lelono, Asisten dan Kepala OPD terkait, Camat se-Kabupaten Madiun, Kasi Pemerintahan Kecamatan se-Kabupaten Madiun, serta perangkat desa baru sejumlah 349 orang.
Setelah terselenggaranya penjaringan perangkat desa akhir 2022 lalu, desa se-Kabupaten Madiun kini didominasi lulusan sarjana. Tercatat, sebanyak 349 Perangkat Desa Baru di Kabupaten Madiun Ikuti Pembekalan Teknis oleh Bupati Madiun.
Digelarnya pembekalan teknis terhadap perangkat desa tak lain untuk meningkatkan profesionalitas perangkat desa. Dalam kesempatan, tersebut Bupati Madiun mengatakan bahwa perangkat desa diberi pembekalan lengkap mengenai tugas dan fungsi sebagai perangkat desa serta andil dan tanggung jawab terhadap pembangunan di desa.
“Hari ini pembekalan lengkap, yang pertama mengenai Tusi (tugas dan fungsi), termasuk kita sampaikan termasuk cara bersikap dan cara berfikir seperti apa, tadi sudah kita sampaikan,” ujar Bupati..
Terkait peran di masyarakat, lanjut Bupati, mengingatkan bahwa perangkat desa harus memiliki kesadaran. Dirinya menginginkan agar para perangkat desa jangan merasa paling dibutuhkan, melainkan sebaliknya. Bupati berharap para pembantu kepala desa tersebut bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat.
“Tadi saya sampaikan harus ada kesadaran bahwa kalau sebelumnya belum jadi perangkat itu tidak masuk bagian dari sistem, tetapi ketika sudah masuk itu harus menyesuaikan semuanya. Artinya tidak boleh, merasa paling dibutuhkan tetapi justru masyarakat itu yang akan membuat kita lebih mulia lagi, lebih baik lagi, derajat kita diangkat lagi, esensinya disitu,” jelasnya.
Di tempat yang sama, materi pembekalan juga disampaikan Kepala Dinas PMD, Joko Lelono. Dari jumlah perangkat desa yang baru dilantik, didominasi mereka dengan gelar Sarjana (S-1). Kemudian ada yang juga yang bergelar Magister (S-2), dan sisanya Diploma serta SMA. Dengan komposisi SDM yang mumpuni tersebut, menurut Joko, diharapkan pembangunan desa akan lebih terencana dengan baik.
“Melihat komposisi SDM ini, artinya perangkat desa adalah profesi yang menarik,” tutur Joko Lelono saat memberikan materi.
Terkait jam kerja perangkat desa, lanjut Joko, start mulai dari pukul 07.00 hingga 14.30. Dirinya menegaskan agar para perangkat desa mampu menyesuaikan dengan jam kerja yang ada tersebut.
“Ada sanksi kinerja, jadi pemerintah desa juga menerapkan absensi yang dapat dijadikan dasar reward and punishment. Pengawasannya pun berjenjang sampai ke Camat masing-masing,” pungkas Joko Lelono