Filesatu.co.id, Kota Malang | Menjelang penutupan pendaftaran calon Ketua KONI Kota Malang muncul lagi figur dari kalangan pengusaha, Yusda Asmorokondi, SE. MM yang sangat familier di kalangan pengusaha muda Kota Malang selama ini.
Ditemui di salah satu cafe ternama di Kota Malang, Yusda mengakui telah diajak bicara oleh beberapa pengurus cabang olahraga (cabor) sejak akhir tahun lalu.
“Cabor-cabor banyak yang resah dengan dinamika yang telah terjadi selama musorkot (Musyawarah Olahraga Kota) ini, terlalu banyak campur tangan pihak-pihak yang tidak kompeten yang justru membuat gaduh dan menciderai kerukunan di antara cabor sendiri,”ujar Yusda, Senin (23/1/2023).
Persaingan antara, Edi Wahyono (incumbent) dengan Djoni Sudjatmoko ini menjadi drama yang cukup melelahkan bagi pemerintah daerah, dan cabor – cabor selaku pemilik suara dalam Musorkot KONI Kota Malang. Justru menurut Yusda pengurus cabor-cabor mulai menginginkan figur alternatif terutama dari kalangan orang muda.
Ditanya gagasan visioner tentang prestasi olah raga Kota Malang, Yusda berpandangan bahwa perlu menjaring potensi atlet dengan kolaborasi antara KONI maupun cabor bersama stakeholder.
“Meskipun jumlah anak muda kita tidak banyak karena hanya 5 kecamatan, namun banyak potensi atlet di kampus-kampus, pesantren, dan komunitas-komunitas anak muda,” kata anak muda lulusan UB ini.
“Pekan olahraga tingkat kota juga selama ini tidak pernah kita dengar saya tidak tahu kenapa? Mungkin pemerintah daerah belum mendukung,” tambahnya.
Menurut Yusda isu-isu terkait keolahragaan harus digalakkan melalui berbagai forum,”Perguruan tinggi di Malang yang punya jurusan olahraga kan juga banyak. harus nya sering diajak untuk membahas isu – isu aktual keolahragaan bersama pemangku olahraga yang ada,” terangnya.
Industri olahraga juga belum terpadu. Padahal satu dekade belakangan ini sudah tumbuh pesat di Kota Malang. “Bisnis tempat olahraga, jersey, perdagangan alat olahraga, dan macam – macamnya. Apakah potensi industri ini sudah bersinergi dengan target prestasi olahraga kita, sepertinya belum,”ungkap Yusda kepada media ini.
Sedangkan pandangannya terhadap Musorkot KONI, Yusda berharap dalam forum olahraga tertinggi nanti mengharap cabor-cabor bisa mendorong pemerintah daerah untuk membuat Desain Olahraga Daerah (DOD). Setidaknya pada saat Musorkot nanti ada rumusan untuk direkomendasikan ke Pemkot Malang, karena saat ini yang terpantau oleh publik hanya ramai rebutan_kursi ketuanya saja.
Saat awak media menanyakan kesediaan untuk mendaftarkan diri sebagai calon Ketua KONI Yusda mengaku telah menyiapkan berkas administrasi pendaftaran dari jauh – jauh hari.
“Kita akan tunggu perkembangan dari teman – teman yang ada di beberapa cabor, kalau ada kesempatan kenapa tidak, kita siap” pungkasnya.
Laporan : Roni Agustinus