Filesatu.co.id, Probolinggo | Tim Otomotif Banyuwangi Otomotif Sport Club (BOSC) terus dipercaya oleh rekan se- Tim sesama anggota yang tergabung dalam Club Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jatim.
Kali ini, seluruh anggota BOSC kembali diterjunkan untuk diperbantukan kegiatan ajang balap Super Grass Track dan Motor Cross Championship 2022 di sekitaran lereng gunung Bromo Circuit Park desa Wonokerto kecamatan Sukapura Probolinggo selama tiga hari sejak tanggal 2 3 dan 4 Desember 2022.
Ajang Grass Track dan Motor Cross yang di meriahkan pembalap handal oleh para juara dari berbagai kabupaten Jawa Bali dengan jumlah peserta 92 starter 175.
Seperti biasa, untuk meningkatkan kedisiplinan serta menjunjung keprofesionalan saat bekerja, sebelumnya selalu dilakukan briefing oleh ketua tim BOSC.
Ir Supriyono Handoyo Yitno dalam briefing menyampaikan agar semua tugas yang diembankan para anggotanya untuk selalu mengedepankan profesional juga merupakan motivasi untuk lebih baik.
“Suatu kehormatan bagi kita (BOSC) yang selalu digunakan dalam kegiatan balap Motor cross oleh rekan anggota IMI Jatim, ” kata Suiyitno dihadapan para anggota BOSC. Sabtu (3/12/2022 pada media ini.
Menurutnya, kesempatan ini untuk digunakan semakin menunjukkan bahwa BOSC bisa dalam bekerja.
“Mari kita tunjukkan profesional kerja kita sesuai tugas yang saya berikan,” kata Suyitno.
Dijelaskan Suyitno, tugas anggota yang diemban tersebut mulai dari Startter kit, Portir, Lap sampai pengawasan jalannya lomba.
“Selalu koordinasi dengan anggota ataupun petugas lainnya, saling mendukung untuk kesuksesan kegiatan lomba,” jelas Suyitno yang akrab di panggil pak Puh.
Sementara dikonfirmasi terpisah Kepala desa Wonokerto Heri Dri Hartono sekaligus pelaksana lomba mengatakan, Kegiatan Grass track dan Motor cross selain memajukan olahraga Balap motor juga memberikan kesempatan para pembalap ojek Kentang.
Selain untuk memberikan kesempatan tampil pada ajang lomba para pebalap ojek Kentang juga untuk menyalurkan hobi bakat pembalap motor.
Dilain itu, lanjut Heri, Kagiatan balap juga untuk mengangkat potensi desa Wonokerto, di sektor UMKM, dan wisata olah raga (Sportrourism).
“Secara otomatis ekonomi warga bisa terangkat adanya lomba, warga sekitar yang bisaanya berjualan penghasilan bisa lebih dari hari biasa, karena jualannya bisa laris. Demikian pula rumah’warga sekitar sirkuit warga juga bisa dimemanfaatkan untuk dipakai bagi para peserta maupun crew para pembalap,” ungkapnya.