Filesatu.co.id, Madiun | Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Kesehatan terus berupaya menekan angka stunting. Walaupun pada tahun 2022 berprosentase rendah, daerah berjuluk kampung pesilat ini tak ingin kecolongan dalam penekanannya.
Untuk diketahui, Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Dikatakan Sofiyanto, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, stunting merupakan ancaman besar bagi generasi Indonesia. Hal tersebut ia paparkan dalam acara pertemuan Pemkab Madiun dengan Wartawan di Pujasera, Jiwan, Madiun, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, progres positif penekanan angka stunting di wilayah Madiun juga selayaknya diketahui publik. Baik tingkat daerah hingga tingkat nasional. Untuk itu, pihaknya tak menampik dengan keberadaan dan peran awak media di kampung pesilat.
“Keberhasilan Kabupaten Madiun dalam menekan angka stunting ini sangat luar biasa, disinilah peran media massa dibutuhkan, keberhasilan Madiun harus terekspos agar dilihat oleh daerah luar, tapi sebaliknya, sebaik apapun program tetapi tidak ada woro-woro, ya percuma,” paparnya.
Mengenai prosentase, lanjut Soelistyo, saat ini kabupaten Madiun berada di angka 13 koma. Untuk itu, pihaknya berharap angka tersebut bisa lebih ditekan lagi di tahun depan. Apalagi, target 2024 adalah satu digit, yakni 9,5%.
“Saat ini, prosentase stunting di Kabupaten Madiun adalah 13,34%, tahun depan kami optimis bisa turun lagi, jika tidak, minimal prosentase stunting tidak bertambah,” tutupnya.
Selain Sufiyanto, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, turut hadir dalam kegiatan, Bupati Madiun Ahmad Dawami, Kepala Dinas Sosial Nur Rosyid Anang Kusuma, Kepala Dinas Kominfo Sawung Rehtomo, Camat Jiwan Imam Nurwedi serta puluhan wartawan yang bertugas di wilayah Madiun.