Filesatu.co.id, Madiun | Dalam rangka memperingati hari pangan sedunia ke-42, Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Kabupaten Madiun menggelar lomba cipta menu dan sosialisasi cegah stunting dengan konsumsi beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Bertempat di Taman Pule Kecamatan Sawahan, kegiatan tersebut digelar, Rabu (2/11/2022).
Hadir dalam kegiatan, Sumanto selaku Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun beserta jajaran, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun Penta Lianawati Ahmad Dawami beserta wakil Erni Hari Wuryanto, Camat Sawahan, Kepala Desa Pule dan peserta Lomba Cipta Menu dan Sosialisasi B2SA.
Mengawali sambutan, Sumanto mengatakan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat akan pentingnya mengonsumsi pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
“Lomba cipta menu serta sosialisasi konsumsi B2SA berbasis sumberdaya lokal ini untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengonsumsi pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA),” papar Sumanto.
Selain itu, lanjut Sumanto, lomba cipta menu tersebut dapat menjadi stimulan, mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan maupun menciptakan menu B2SA dengan menggunakan
bahan lokal sebagai bahan baku.
“Diharapkan, masyarakat bisa memanfaatkan potensi bahan lokal untuk meningkatkan mutu konsumsi Pangan. Membangun budaya keluarga mengonsumsi aneka menu makanan B2SA untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari dengan memanfaatkan potensi pangan yang ada di sekitar rumah (pekarangan) masing-masing,” tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi, pada lomba cipta menu tersebut pun disediakan hadiah yang cukup besar. Enam penyaji terbaik akan mendapatkan reward berupa piala dan uang.
“Untuk lomba cipta menu ini nanti Juara I dapat Rp. 4.500.000, Juara II
Rp. 3.750.000, Juara III Rp. 3.000.000, Juara Harapan I Rp. 2.250.000, Juara Harapan II Rp. 1.500.000, Juara Harapan III Rp. 750.000,” jelas Sumanto.
Di tempat yang sama, ketua TP PKK Kabupaten Madiun Penta Lianawati Ahmad Dawami mengatakan pentingnya menjaga kualitas konsumsi makanan. Menurutnya, kesehatan yang baik akan berdampak pada ekonomi yang baik pula.
“Kita mengacu visi misi bapak Bupati, aman, mandiri dan berakhlak. Kemanan disini bukan hanya tentang kondisi lingkungan, keamanan makanan harus diperhatikan juga, demi terjaganya kesehatan keluarga,” ujar Penta.
Mengenai stunting, lanjut Penta, status Zero di Desa Pule wajib disyukuri. Setidaknya, dengan status zero stunting ini, tugas muspika wilayah Kecamatan Sawahan lebih ringan.
“Alhamdulillah, di Desa Pule yang ditempati ini statusnya zero stunting, berarti PR saya sudah berkurang satu, termasuk Pak camat, Pak kapolsek Pak Danramil tidak perlu menanggulangi, hanya perlu mencegah,” imbuhnya.
Digelarnya kegiatan ini, Penta berharap masyarakat di Kabupaten Madiun mampu menjaga dan meningkatkan kualitas pangan. Bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk generasi penerus di masa yang akan datang.
“Mudah-mudahan Kecamatan yang lainnya juga mengikuti ya, harus termasuk dinas ketahanan pangan mengadakan kegiatan saat ini, yaitu lomba cipta menu, tadi Pak Kepala Dinas sudah menyampaikan perlunya keanekaragaman pangan, karena apa, ya kalau kita monoton itu sudah ndak zaman, dulu menunya ya itu itu saja, yang diberikan ke anak-anak sekarang juga sudah tidak zamannya, karena zaman kita dengan zamannya anak-anak sekarang itu sudah beda, makanya keragaman dan keanekaragaman pangan itu sangat penting sekali,” harapnya.
Sebagai ketua TP PKK, dirinya menyadari Itu bahwa membangun mindset seperti ini tidak bisa dibebankan ke Dinas Kesehatan maupun Ketahanan Pangan saja. Seluruh elemen harus berjalan bersama termasuk dari muspika. Tentang bagaimana membuat pola maupun mindset untuk hidup sehat. Seyogyanya, harus dimulai dari sekarang. Hal ini demi generasi berikutnya agar paham pentingnya kesehatan, pentingnya bersosialisasi, pentingnya kekuatan untuk naik kelas.
Mengenai naik kelas, masih menurut Penta, dalam artian tidak boleh menyerah pada keadaan, harus mampu meningkatkan kualitas dari segi apapun, termasuk kualitas pangan.
Di Kabupaten Madiun sendiri, ketahanan pangan masih baik, kedaulatan pangan juga sudah mulai tertata. Penta berpesan agar tidak perlu bingung dengan berita-berita di dunia luar yang justru membuat pengaruh negatif terhadap mindset masyarakat.
“Untuk masyarakat Madiun, saya berharap tidak perlu panik dengan isu-isu di luar, pangan termasuk inflasi, inflasi juga tidak hanya dari pemerintah saja, tapi muspika juga ikut berperan agar inflasi kita tidak naik, inflasi kita harus kita tekan. Salah satu contohnya ya di sini, kita berusaha memberikan sesuatu yang kita punya di sekitar, kita tidak bisa meninggalkan kearifan lokal yang ada di sekitar kita, nah termasuk yang di depan kita ini merupakan kebutuhan kita yang setiap hari kita butuhkan dari sisi apapun, kesehatan, ekonomi, butuh semuanya. Jadi saya harap nanti kerjasama yang baik, mudah-mudahan inovasi-inovasi ini bisa dimanfaatkan untuk kita semuanya,” imbuhnya.
Menutup sambutan, Penta juga berpesan terhadap seluruh tamu undangan untuk menjaga kesehatan. Hal ini karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Panas dan hujan mengakibatkan tubuh rentan terhadap berbagai macam penyakit.
“Mungkin ini yang ibu-ibu dari ketua tim penggerak PKK paham dengan kasus anak gagal ginjal, tak perlu panik, tetap waspada, kita cukup kembali lagi ke pola B2SA. Selain itu, yang tak kalah penting adalah mitigasi bencana juga harus diperhatikan, kita tidak boleh lengah karena bencana ada di mana-mana, kita enggak boleh mikirnya ah kita rumahnya di dataran rendah, tidak ada bencana, tak boleh. Jadi mitigasi bencana harus benar-benar kita laksanakan, kita lakukan, sebarkan, sosialisasikan termasuk pandemi kemarin, itu juga bencana, makanya bencana tidak hanya faktor alam saja, non alam juga menjadi faktor penyebab bencana,” pesan Penta menutup sambutan.
Di penghujung acara, yakni penilaian lomba cipta menu, telah ditetapkan 6 penyaji terbaik. Juara pertama diraih penyaji dari kecamatan Mejayan, juara kedua dari Wonoasri dan juara ketiga diraih penyaji dari kecamatan Pilangkenceng. Sementara untuk juara harapan 1 diraih penyaji kecamatan Geger, Harapan 2 diraih penyaji kecamatan Wungu dan juara harapan 3 diraih oleh penyaji dari Saradan.