Filesatu.co.id | Paracetamol masih umum dianggap sebagai obat pereda nyeri paling aman di pasaran. Apa saja bahaya ketergantungan paracetamol?
Obat pereda nyeri ini bekerja sangat baik bagi para penderita sakit kepala dan juga nyeri otot.
Pasalnya, paracetamol membantu mengatasi nyeri kronis, yang memastikan rasa sakit tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Paracetamol umumnya merupakan obat pereda nyeri non-resep yang aman. Namun, terdapat juga beberapa kasus yang menyalahgunakannya sehingga overdosis terhadap obat ini.
Paracetamol adalah bahan aktif dalam sejumlah obat pereda nyeri dan demam serta obat kombinasi untuk pilek dan flu. Overdosis juga umum terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih dari satu obat yang mengandung paracetamol secara bersamaan.
Sama seperti jenis obat apa pun, terlalu banyak mengonsumsi parasetamol bisa berbahaya. Semua obat pereda nyeri, baik yang diresepkan atau dijual bebas, memiliki potensi risiko, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu lama.
Mengutip Alcohol and Drug Foundation (ADF), efek samping parasetamol yang paling umum termasuk;
– mengantuk dan kelelahan,
– ruam dan gatal,
– anak-anak kadang-kadang mungkin mengalami gula darah rendah dan tremor, dan
– merasa lapar, pingsan dan bingung setelah minum parasetamol.
Kemudian, salah satu perhatian utama bagi penggunaan paracetamol adalah bagaimana dosis obat penghilang rasa sakit yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati yang bisa berakibat fatal dan sulit diobati.
Berdasarkan beberapa studi, terdapat bahaya jangka panjang ketergantungan paracetamol termasuk;
Bahaya ketergantungan paracetamol:
– kelelahan,
– sesak napas,
– semburat kebiruan pada jari dan bibir,
– anemia,
– gagal hati akut,
– menyebabkan masalah jantung, dan
– peningkatan risiko gangguan ginjal.
Bila digunakan dengan benar dan dalam dosis yang tepat, paracetamol adalah pereda nyeri tanpa resep yang aman. Namun, obat tersebut juga harus dilihat sebagai obat yang serius dan tidak seperti permen yang bisa diminum setiap hari.
Dalam hal penggunaan obat bebas atau masalah kesehatan lainnya, berkonsultasi dengan ahli medis masih merupakan solusi yang paling aman. Cara terbaik untuk menghindari risiko kesehatan apa pun adalah dengan mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat untuk mencegah bahaya ketergantungan paracetamol.
Dilansir dari:cnnindonesia