Filesatu.co.id, Blitar | Terkait Kenaikan BBM yang sudah di umumkan Pemerintah, Mahasiswa yang tergabung dalam HMI Blitar, PMII Cabang Blitar dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Blitar akan mengelar aksi bersama Menolak Tegas Harga Kenaikan BBM .
Rencananya massa aksi demonstrasi tiga elemen mahasiswa akan digelar pada Kamis dua hari mendatang, di depan gedung DPRD Kabupaten Blitar Kanigoro.
Namun menjelang demo tersebut. Tiga elemen Mahasiswa tersebut diundang oleh Kapolres Blitar di dampingi Dandim 0808/Blitar ditambah dari unsur Pemerintah daerah yaitu Dinas Sosial dan Kesbangpol Kabupaten Blitar, mengajak perwakilan mahasiswa diskusi agar aksi yang akan di gelar tersebut berjalan lancar dan aman tidak anarkis, bertempat di Hall Cafe Wajawa Kopi Jalan Serayu Kota Blitar, Selasa, (06/09/2022).
Menurut Ketua HMI Cabang Blitar Rio Adi Saputra P ketika media ini menanyakan apakah pertemuan ini semacam pengkondisian menjelang demo, Rio membantah dan mengatakan “Ini bukan pengkondisian tetapi memang agenda agenda rutin dari Polres Blitar dan ini sudah 5 kali kita melakukan dialog dengan Kapolres Blitar.
“Ini sekedar sharing dan berdiskusi terkait pendapat bagaimana kondisi Nasional dan Daerah, dan kita akan tetap berdemo pada hari Kamis di Kantor DPRD Kabupaten Blitar,” ungkap Rio.
Rio juga menambahkan, “Demo nanti bukan saja dari HMI namun juga di ikuti Aliansi Mahasiswa Islam di Blitar seperti HMI, PMII, serta IMM.” jelas Rio.
Ketika ditanya apakah pertemuan tadi ada instruksi dari Kapolres Blitar terkait demo pada hari Kamis? Rio menyatakan, “Bapak Kapolres tadi menyatakan kita boleh turun ke jalan namun dengan kondusif.
“Kalau kita dari HMI sendiri menyikapi hal ini mungkin banyak orang yang beranggapan ini pengkondisian untuk tidak jadi melaksanakan aksi, tapi faktanya karena kita dari organisasi mahasiswa khittah dari kita kalau ada sesuatu hal yang merugikan masyarakat luas, kita harus aksi turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi rakyat,” jelas Rio.
Di tanya terkait agenda hari ini yang mengundang adalah dari aparat kepolisian dan mahasiswa hadir bagaimana menyikapinya?! Rio mengatakan Kapolres Blitar hanya mengatakan kita tetap di perbolehkan melakukan aksi namun dengan kondusif, namun kita kan tidak bisa membendung atmosfir masyarakat di tingkat bawah, bahkan ditingkat PB HMI pun sudah ada instruksi aksi damai baik dari Badan Koordinasi (Badko), Cabang, Korkom sampai ketingkatan Komisariat.”
“Untuk estimasi massa, kita akan turun dengan masing-masing elemen minimal membawa massa 50, jaditotal kurang lebih 150 peserta aksi,” ujar Rio.
Apakah besok mahasiswa akan turun ke jalan dengan murni? Rio dengan tegas mengatakan, “Kalau hari ini di anggap sebagai pengkondisian kita sebagai mahasiswa kehilangan marwah sebagai organisasi pemuda dan mahasiswa.”
“Karena kita turun ke jalan itu dari hati nurani serta kondisi masyarakat hari ini, tohh kalau kita lihat kenaikan BBM saat ini dampak dan efek dominonya sangat luas bahkan kalau kita bicara inflasi itu ada dua baik dalam aspek ekonomis dan aspek psikologis pasar.”
“Aspek ekonominya pasti ini sangat mempengaruhi harga pokok produksi (HPP), di HPP ini terkait seluruh pembiayaan atau pajak di bebankan pada konsumen, pasti disini dari efek domino masyarakat akan menjerit karena harga pokok kebutuhan masyarakat meningkat, ini yang akan kami suarakan pada pemerintah,” tutup Rio Adi Saputra P Ketua HMI Cabang Blitar.
Lalu apa yang dibahas Kapolres Blitar AKBP Aditya Panji Anom dengan para mahasiswa itu? Kapolres mengaku pertemuan itu hanya sebatas pertemuan rutinan setiap bulan saja yang menjadi wadah Polres Blitar untuk komunikasi dan silaturahmi dengan organisasi kepemudaan maupun mahasiswa.
“Kami melaksanakan kegiatan Diagram, diagram itu dialog bersama mahasiswa. Dalam forum komunikasi ini kita juga selalu berkomunikasi dengan baik dengan rekan mahasiswa agar kita ada persamaan persepsi dalam melakukan kegiatan, contohnya pada saat melakukan penyampaian pendapat di muka umum itu kita juga dingatkan supaya dilakukan dengan kondusif dan tidak anarkis,” tutur AKBP Aditya.
Dikonfirmasi apakah pertemuan dengan mahasiswa yang akan demo tolak kenaikan BBM itu sebagai upaya pengkondisian atau penggembosan terkait aksi meski dikemas dengan acara Diagram (Dialog Bersama Mahasiswa)? Aditya tetap menegaskan acara pertemuannya dengan para mahasiswa ini hanya kegiatan rutin.
“Tidak, kegiatan ini sudah rutin kita laksanakan setiap bulan dan kebetulan hari ini banyak yang disampaikan mahasiswa terkait kebijakan pemerintah penyesuaian harga BBM,” pungkasnya.(Pram).