Filesatu.co.id, Banyuwangi | Sebagai Bank terbesar di Indonesia yang fokus memberdayakan segmen ultra mikro dan UMKM, serta mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar bisa bangkit dan tetap eksis di tengah pandemi.
Komitmen nyata dalam mendorong terwujudnya hal tersebut ditunjukkan melalui pendampingan, edukasi, serta pelatihan untuk pengembangan kapasitas dan kapabilitas pelaku UMKM, dan klaster usaha produktif.
Salah satu peran aktif tersebut ditunjukkan dengan pemberdayaan klaster usaha produktif bambu Desa Gintangan oleh BRI Banyuwangi. Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi telah lama dikenal sebagai sentra kerajinan bambu seperti kukusan, ereg, tenong, kipas, tempat tisu, wayang, serta berbagai jenis kerajinan lainnya.
Terdapat sekitar 70 pengrajin bambu yang dibantu oleh 5–15 orang karyawan, dengan kapasitas produksi 20 buah produk setiap harinya. Melihat potensi ini, BRI Banyuwangi hadir melakukan pendampingan kepada pengrajin bambu untuk berkembang dan tetap eksis.
”BRI Banyuwangi tetap berkomitmen selalu hadir di tengah masyarakat Desa Gintangan dengan memberikan dukungan, pendampingan, edukasi, serta pelatihan untuk pengembangan kapasitas dan kapabilitas pelaku UMKM khususnya pengembangan Desa Gintangan untuk go digital” ujar Sari Wahono, Pemimpin Cabang BRI Banyuwangi. Kamis (4/8/2022).
Langkah nyata tersebut ditunjukkan dengan jumlah nasabah simpanan yang mencapai 2.010 orang, dengan jumlah simpanan sebanyak Rp. 2 milyar, serta 610 nasabah pinjaman dengan outstanding Rp. 14 milyar.
“Selain dari sisi bisnis, BRI Banyuwangi memberikan edukasi kepada pengrajin bambu untuk merubah pola pemasaran usaha kerajinan anyaman bambu yang sebelumnya menggunakan cara konvensional beralih menjadi pemasaran digital melalui marketplace serta pemanfaatan media sosial yang populer saat ini,” pungkas pria yang akrab dipanggil Sarwo tersebut.
Syukron Makmur, owner UMKM klaster kerajinan Anyaman Bambu dari Desa Gintangan mengaku senang menjadi UMKM binaan BRI.
”BRI mensupport kami mulai dari pendampingan, pemasaran hingga permodalan,” ungkapnya.
Selain itu BRI Banyuwangi juga memberikan bantuan berupa pembangunan tugu dan papan nama desa sebagai identitas dan penguatan ikon Desa Gintangan sebagai desa pengrajin bambu.
”Adanya Tugu Desa Gintangan, memperkuat identitas kami agar dikenal tidak hanya di Banyuwangi, namun di Indonesia,” tutupnya.(*)