157 Petinggi dan aparat Kampung Kutai Barat Ikuti  Bimtek di Surabaya dan Malang

Filesatu.co.id, Balikpapan| Sebanyak 157 orang petinggi (Kepala Desa/red) dan aparat Kampung se-kabupaten Kutai Barat di berangkatkan ke Surabaya dalam rangka mengikuti program bimbingan teknis (Bimtek) RPJM-Des, RKP-Des dan Perdes APB-Des Minggu (16/6/23).

Bacaan Lainnya

Pentingnya Bimtek di setiap tingkatan, pemerintah desa wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang akan menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) setiap tahun.

Selain itu, pembangunan desa akan lebih terarah khususnya dalam kurun waktu lima tahun yang memuat visi dan misi serta tujuan strategi pokok yang dijabarkan dalam agenda pembangunan desa yang harus dicapai melalui rencana kerja desa tahunan.

” Kali ini gelombang ke 3, sebanyak 157 orang terdiri dari petinggi kampung aparat Kampung dan PKK, gelombang ke satu dan ke dua juga masing masing 157 orang dengan tujuan Bimtek yg berbeda” ujar Bernabas salah seorang peserta Bimtek gelombang ke 3 di bandara internasional Sepinggan Balikpapan.

Dikutip dari kaltimprov.go.id sambutan tertulis gubernur Kalimantan Timur yang di sampaikan asisten I bidang pemerintahan setdaprov Kaltim Aji Sayid Fathur Rahman mengatakan “RPJMDes ditetapkan untuk memberikan arah kebijakan pokok pembangunan sesuai yang telah disusun melalui rangkaian proses diskusi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat secara partisipatif,” ujarnya.

“Suatu desa memiliki potensi sumber daya beragam untuk membangun, baik sumber daya fisik, sosial, penduduk maupun budaya. Namun, hingga kini belum diberdayakan maksimal, sehingga kehidupan sosial ekonomi belum sesuai harapan.

Karenanya, dalam pembangunan desa sangat dibutuhkan RPJM Desa agar pembangunan desa mempunyai arah, orientasi dan prioritas yang jelas serta dipakai sebagai pedoman untuk merumuskan program dan kegiatan setiap tahun,”lanjutnya.

Dijelaskan, penyusunan RPJMDes ditujukan bagi perangkat desa, yakni kepala dan sekretaris desa agar meningkatkan kapasitas dalam menginventarisir prioritas masalah yang menjadi kebutuhan desa dalam jangka waktu lima tahun sebagai salah satu perencanaan yang utuh dan dasar usulan perencanaan pembangunan berikutnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan Bimtek yang di laksanakan selama 7 hari ini bekerja sama dengan Zaldy Institut Indonesia Samarinda sebagai Event organizer (EO).

 

Pewarta : Komolius F1

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *