FILESATU.CO.ID, BANYUWANGI – Ratusan truck dengan para sopirnya yang mengatas namakan Konfederasi Sopir Logistik Indonesia melakukan aksi demo terhadap kebijakan Over Demension Over Loading (ODOL). Demo kali ini rencananya akan digelar didepan Pemkab. Banyuwangi, Dinas perhubungan hingga DRPD Banyuwangi.
Terkait aksi tersebut, Pusat kajian kebijakan analisa strategis (PUSKAPTIS) Kabupaten Banyuwangi melalui Direkturnya Muhammad Amrullah, SH, M. Hum, mengatakan, Pusat kajian kebijakan analisa strategis kabupaten Banyuwangi mendukung aksi demo yang dilakukan oleh para sopir berkaitan dengan pengangkutan barang.
“Bahwa harusnya kementerian perhubungan dalam situasi pandemi seperti ini tidak mengganggu dari aktivitas sopir karena ini menyangkut perut dan 50% dari para sopir ini tidak bisa bekerja karena situasi pandemi Corona,” ucapnya.
“Oleh karena itu kami mendesak
Kementerian Perhubungan beserta DPR RI melakukan kajian yang mendalam,” harapnya.
Amrullah juga mengatakan bahwa dengan adanya pembatasan odol maka yang terjadi adalah proses pengiriman barang akan tersendat dan itu akan mengganggu pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu perlu diskusi lebih lanjut serta kajian yang lebih mendalam.
“Perlu pembicaraan antara pengusaha barang, antara pemerintah, antara sopir. Jadi biar permasalahan ini cepat terselesaikan,” jelasnya.
“Kita diskusikan bareng gimana solusi yang terbaik, tapi untuk jangka pendek ini itu tidak tepat kalau kalau ada pembatasan odol itu karena situasinya kan masih pandemi. Semua pengusaha sakit semua orang sakit ekonomi lagi hancur hancuran seperti ini, kan tidak tepat lah kalau pembatasan odol itu diterapkan saat ini,” tutup Amrullah.