Bekas Proyek Jalan Raya Kresek Mulai Longsor Ringan, PUPR: Itu Belum Selesai

Filesatu.co.id, Madiun | Hujan dengan intensitas sedang mulai mengguyur daerah Madiun. Datangnya hujan beberapa hari ini pun cukup membuat was-was. Salah satunya adalah warga Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun.

Bacaan Lainnya

Kekhawatiran itu bukan tanpa sebab. Pada bulan maret lalu, di jalan raya Kresek menuju desa Bolo Kare tersebut dilakukan perawatan jalan oleh Pemkab madiun melalui dinas PUPR. Selain penggalian untuk saluran, juga pengeprasan tebing tepi jalan di bawah permukiman warga.

Dari hasil pantauan awak media, tepatnya di RT 03 Desa Kresek mulai ditemukan beberapa longsoran ringan. Bahkan, ada 1 rumah dengan kondisi cukup mengkhawatirkan, Rabu (24/08/2022).

Diketahui, rumah tersebut milik Taminem, dua pekerja tengah sibuk membangun talud dinding untuk menyelamatkan pondasi rumah yang terancam longsor. Menurut kedua pekerja tersebut, longsor ini merupakan imbas dari proyek 5 bulan lalu. Keduanya mengaku bingung dengan pemerintah dalam mengkaji pengeprasan oleh alat berat maret lalu.

“Duko mas, bingung kalih negoro, bakdo dikeruk, terus ditinggal (Gak tau mas, bingung dengan negara, selesai dikeruk, lalu ditinggal),” terangnya.

Selain di RT 03, tak jauh dari Monumen Kresek juga terdapat pemasangan Box Calvert untuk saluran. Telihat, proyek tersebut juga belum sampai tahap finishing. Beberapa material juga masih ada. Namun, tidak ada tanda-tanda adanya pekerja maupun alat berat di sekitar lokasi.

Tak ada aktivitas pekerja, pemasangan Box Calvert dan sisa material yang terkesan mangkrak

Pengakuan pemilik warung sekitar, proyek tersebut dinilai belum selesai. Namun, sudah cukup lama tidak ada lanjutan.

“Kurang tau mas, kayaknya belum selesai, tapi sudah lama kok itu, sudah 4-5 bulanan lalu,” ujarnya.

Masih menurutnya, dulu depan warung miliknya juga mau digali. Melalui hasil rapat bersama dengan RT setempat, depan warungnya boleh digali namun dengan syarat harus langsung ditutup untuk akses jalan.

“Habis digali saya minta langsung ditutup, kalau gak gitu saya lewat mana lho mas,” imbuhnya.

Lanjutnya, jika tidak diberikan syarat, bakal terjadi masalah belakangan. Sebagai contoh, dirinya menunjukkan galian saluran di depan bengkel milik Joko. Karena tidak ditutup, pemilik sendiri yang membuat jembatan kecil untuk akses keluar masuk.

“Contohnya depan bengkel pak Joko itu lho mas, mau gak mau kan bangun jembatan sendiri untuk jalan,” tambahannya.

Sementara itu, Maryono selaku Kades baru Desa Kresek periode 2022-2028, saat dikonfirmasi via whatsapp menyarankan untuk mengkonfirmasi langsung ke pihak PUPR untuk menghindari salah persepsi.

“Saya kurang paham, monggo kalau urusan PU langsung berhubungan ke PU, maaf saya kurang paham dan takut salah memberikan persepsi,” jawabnya.

Dikonfirmasi terpisah, Anang Tri Cahyono selaku Kabid Cipta Karya PUPR Kabupaten Madiun, menegaskan jika proyek tersebut belum selesai.

“Belum selesai mas, itu kegiatan pemeliharaan rutin jalan untuk kondisi darurat mengatasi luapan air hujan yg membanjiri jalan. Rencana akan kita teruskan dengan anggaran PAK tahun ini,” jawab Anang.

Menanggapi hal tersebut, Kadin PUPR Kabupaten Madiun Gunawi mengatakan bahwa pengerukan dan pelebaran tersebut adalah permintaan Kades dan masyarakat. Pihaknya juga mengatakan bahwa anggaran belum ada, namun dikarenakan keluhan air hujan yang meluap, kades masyarakat yang ngotot untuk dikeruk dulu.

“Yang minta dilebarkan jalannya dulu itu kades dan masyarakat sana karena dulu itu katanya ada keluhan air hujan meluap di jalan minta dikeruk dan dilebarkan, sudah dikasih tau anggaran belum ada, tapi ngengkel (ngeyel) ndak papa, penting dikeruk dulu dan dilebarkan,” jawab Gunawi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *