Anggota DPRD Banyuwangi Meminta Jembatan Kecamatan Sempu Akses Tiga Desa Segera Diperbaiki

Anggota DPRD Banyuwangi fraksi PDI Perjuangan, Masrohan bersama warga saat melihat kondisi jembatan di Kecamatan Sempu
Anggota DPRD Banyuwangi fraksi PDI Perjuangan, Masrohan bersama warga saat melihat kondisi jembatan di Kecamatan Sempu

Filesatu.co.id, BANYUWANGI | ANGGOTA DPRD Banyuwangi dari fraksi PDI Perjuangan, Masrohan meminta kepada Dinas Pekerjan Umum Cipta Karya, Perumahan dan Pemukiman (PU-CKPP) segera memperbaiki jembatan penghubung tiga desa yang berada di Kecamatan Sempu. Tiga desa tersebut Yakni Desa Sempu, Jambewangi dan Tegalarum.

Menurut Masrohan, jembatan peninggalan kolonial Belanda yang membelah Sungai Setail tersebut berpotensi putus setelah bagian dasar pondasi tengahnya keropos akibat tergerus arus sungai. Sehingga sangat membahayakan masyarakat saat melintas.

Bacaan Lainnya

“Tiang penyangga jembatan itu keropos, sebagian pondasinya hanyut dibawa derasnya air sungai saat banjir. Sebelumnya sekitar 10 tahun yang lalu jembatan tersebut juga pernah dilakukan perbaikan oleh masyarakat setempat,” terangnya, Rabu (13/11/2024).

Lebih lanjut Politisi PDI Perjuangan ini juga memaparkan, bahwa kondisi jembatan dengan lebar tiga meter, panjang 24,7 meter tersebut, saat ini jika dilalui lebih dari dua kendaraan bermotor, jembatan akan terasa lebih bergetar.

“Jika dilewati kendaraan dengan bobot berat, getarannya terasa, kelihatan dari atas kokoh dan bagus, tapi setelah dilihat dari bawah kondisinya sangat parah dan membahayakan,” ungkap Masrohan

Politisi senior asal Dusun Karangharjo, Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, yang setiap hari sering melintasi jembatan tersebut menegaskan, jika jembatan yang membahayakan tersebut merupakan salah satu akses utama masyarakat.

“Selain itu, setiap harinya jembatan ini juga sebagai tempat lalulalangnya pelajar, baik saat hendak berangkat maupun pulang dari sekolah,” tegasnya.

Masrohan meminta, agar Dinas PU CKPP segera turun ke lapangan untuk melakukan perbaikan.

“Ini tadi dari Dinas PU CKPP sudah melakukan tinjau lapang. Diharapkan masuk dalam rencana kerja (renja) tahun 2025, dan segera dituntaskan perbaikannya,” harapnya.

Untuk teknis pengerjaan jembatan, lanjut Rohan, sapaan akrabnya Masrohan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada DPU CKPP.

“Harapan kami bisa dicarikan solusi tepat, apakah dirombak total atau seperti apa. Kalau masalah teknis, kita serahkan semuanya kepada petugas teknis,” urainya.

Sementara itu, menindaklanjuti adanya laporan dari masyarakat terkait kondisi jembatan tersebut, tim DPUCKPP Kabupaten Banyuwangi langsung turun untuk melakukan peninjauan.

“Setelah ini akan kami kaji terkait teknis pelaksanaan perbaikannya. Terkait perencanaan dan penggunaan anggaran, kami akan berkoordinasi dengan jajaran ditingkat atas,” terang Kepala Bagian Teknik Lapangan DPUCKPP Kabupaten Banyuwangi, Rustam Effendi.

Rustam menambahkan, bahwa dari hasil tinjau sementara menunjukkan adanya kekeroposan pada tiang penyangga jembatan yang diduga akibat gerusan air sungai. Tambal sulam yang sempat dilakukan warga dengan menjajarkan batu pada beton penyangga, juga tidak dapat menolong.

“Hal tersebut perlu ada kajian teknis dan akan segera kita tindaklanjuti. Untuk getaran, sampai kita cek tadi belum terasa,” pungkas Rustam Effendi.***

 

Tinggalkan Balasan