Keluhan Petani Soal Aliran Air, Dinas PU pengairan Tinjau Lokasi, Bagini Hasil Evaluasi dan Solusinya 

Caption: Tim Tinjau Lapangan Dinas PU Pengairan bersama Korsda Glenmore di lokasi sawah yang terjadi kemacetan Air. Rabu (31/10/2024) foto : Eno FIlESATU.

FIlESATU.co.id, Banyuwangi| Menanggapi keluhan masyarakat petani persoalan aliran air yang macet tidak sampai pada area persawahan.  Korsda Kecamatan Glenmore bersama Dinas PU Pengairan Banyuwangi merespon cepat dan tinjau lapangan (TL) langsung lokasi persawahan sekitar Umbul Bening desa Sumbergondo kecamatan Glenmore. Rabu (30/10/2024).

Bukan hanya cek lokasi atau sekedar melihat keadaan lahan sawah dan aliran, dari Dinas PU Pengairan Anwar Nuris, S.T, selaku koordinator didampingi Korsda Bambang Sutejo bersama jajaran dan juru melakukan analisis untuk mencari solusi tepat penyebab air tidak mampu mengalir dari arah barat ke timur.

Bacaan Lainnya

Situasi yang ada, air dari hulu sumber milik Dinas Pengairan sebenarnya terus mengalir tanpa berhenti, namun tidak mampu ke titik lokasi sawah petani yang disebabkan beberapa faktor seperti adanya pendangkalan, beda tinggi.

“Mungkin setelah kita evaluasi, untuk solusi dilakukan normalisasi, atau pengadaan pipanisasi.

 

“Kalaupun dilakukan normalisasi tentu persoalannya di alat berat karena lokasi, jika manual banyak waktu, atau solusi tetap dilakukan pipanisasi,” kata Anwar Nuris , S.T pada media ini usai melaksanakan TL.

Selain itu, tambah Nuris, kemungkinan solusi berikutnya bisa dilakukan proyek udit  atau box Calvert betonisasi, tentu diperlukan perencanaan agar lebih maximal.

“Masyarakat petani mungkin melalui pemerintah desa bisa mengajukan proposal pengadaan proyek udit.

“Solusi saja, dan mungkin bisa membantu untuk lebih maximal, silahkan ajukan proposal atau mungkin dari pengadaan dari desa untuk sama sama demi kepentingan masyarakat, mana yang lebih cepat terealisasinya,”tambah Nuris.

Namun, untuk solusi jangka pendeknya , menurut Nuris,  juga dilakukan pipanisasi, akan tetapi tetap dengan perencanaan yang matang dan bekerjasama dengan para pihak terkait

“Sepertinya dari warga petani menyampaikan keluhan ke pemerintah desa, dan desa yang kami dengar mendesak agar segera dilakukan tindakan, hemat kami solusi jangka pendek ya bisa pipanisasi,” kata Nuris.

Sementara ditempat yang sama, Owner Umbul Bening Fahmi Bagus H menambahkan bahwa hasil evaluasi jika solusinya untuk yang terbaik untuk kemanfaatan masyarakat petani sekitar sepanjang tidak memberatkan bisa membantu.

Dilain itu, menurut Fahmi, agar tidak simpang siur informasi yang membias semua bisa dimintai keterangan secara detail dari para pihak terkait.

“Harapan kami ya seperti ini, cek and ricek kemudian ada konfirmasi tindakan kelanjutannya, ada konfirmasi dari semua pihak yang membidangi sehingga ada solusi, ” sambung Fahmi dihadapannya.

Bahkan, lanjut Fahmi, menyinggung soal bangunan proyek pengairan tidak pernah melakukan rekayasa termasuk membendung aliran air.

“Seperti adanya  bangunan pembatas air di tengah drainase, pelaksana proyek atau CV  yang melakukan bukan kami,” pungkas Fami.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *