Filesatu.co.id Klaten | Simpul Sinau Bareng ( SSB) adalah Payung Jejaring Organisasi Masyarakat di Kabupaten Klaten yang terdiri dari unsur organisasi Lakpesdam NU, Pondok Pesantren Darul Afkar, PD Nasyiatul Aisyiyah, Fatayat NU, PPDK, PERSEPSI, Jarpuk Kompak, Paguyuban Astagina, PD Aisyaiyah, FKUB, WKRI, Muslimat NU, IBI dan LPA, bersama DPRD kabupaten Klaten menggelar audiensi dengan pembahasan pelayanan Kesehatan, penanganan kesehatan Ibu dan anak ( Stunting dan KIBLA), di gedung pertemuan DPRD kabupaten Klaten. Sabtu (19/03/2022).
Acara yang dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Klaten Hamenang Wajar Ismoyo S.I.Kom, Marjuki SIP, Wakil Ketua DPRD H dan Edy Sasongko Ketua Komisi 4.
Dalam diskusi antara CSO dengan DPRD Kabupaten Klaten ada beberapa hal yang disampaikan Simpul Sinau Bareng, seperti bagaimana memperhatikan data jumlah tingginya kematian ibu di Kabupaten Klaten.
Berdasarkan data dan hasil diskusi dengan para pihak maka dihasilkan diskusi dan perlu untuk :
1. Surat Edaran dari Bupati Klaten untuk memberikan layanan yang inklusife sesuai dengan standar pelayanan minimal dalam rangka menekan angka kematian Ibu dan Bayi.
2. Melaksanakan PERBUP 61 Tahun 2017 secara sistematis dan sinergis khususnya pada ;
A. Peningkatan Sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan berkualitas dan inklusif melalui penambahan anggaran, termasuk didalamnya mendorong masuknya rencana relokasi gedung puskesmas yang tidak memadai kedalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten (Pasal 9).
B. Peningkatan Keterlibatan Masyarakat, Lembaga Pendidikan dan Sektor swasta untuk berperan aktif dalam menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Klaten melalui Program – Program Prioritas Pemerintah Daerah (pasal 6, Pasal 13 , dan Pasal 14)
C. Peningkatan Kapasitas Kader terkait pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Kalten ( Pasal 14) .
Menanggapi permintaan dari Simpul Sinau Bareng Ketua DPRD Kabupaten Klaten Hamenang Wajar Ismoyo S.I.Kom menyampaikan Ucapan terima kasih kepada Simpul Sinau Bareng yang telah membantu Pemkab dalam melakukan kajian serta melihat lebih detail terkait keberadaan angka kasus Ibu dan Bayi meninggal di Kabupaten Klaten yang naik 2 Tahun terakhir.
Setelah pertemuan dengan Simpul Sinau Bareng akan menindak lanjuti pertemuan tersebut dengan merapatkan dengan stakeholder terkait, dalam hal ini komisi 4 secara tehnis sebagai Counterpart dari Dimas Kesehatan dan Dimas Sosial serta kepada forum Badan Anggaran manakala kedepan dibutuhkan penguatan anggaran dalam sektor pelayanan kesehatan .
“Dengan sinergitas yang Baik bersama teman teman SSB mampu membuat Kabupaten Klaten semakin baik dalam hal Kesehatan Ibu dan Bayi meninggal saat proses persalinan serta tidak ada lagi kasus Stunting di Kabupaten Klaten,” terangnya.
Dikesempatan yang sama, Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Klaten H.Edy Sasongko menjelaskan bahwa disetiap kecamatan sudah ada layanan yang berpihak untuk masyarakat, sudah ada layanan yang bisa diakses seperti layanan “Matur Dokter ” dan disediakan fasilitas ambulance dengan sopirnya disetiap kecamatan atau puskesmas kecamatan,”sambungnya.
Sementara, Nuryadin Ketua Forum Simpul Sinau Bareng mengatakan bahwa SSB harus lebih maju dalam membawa isu isu kebijakan publik, kedepan tidak hanya kasus tentang Kesehatan dan Kematian ibu dan bayi saja, akan tetapi isu yang bisa membawa keranah perubahan. Learning forum SSB Klaten melakukan audiensi dengan DPRD Komisi 04 untuk layanan prima KIA di Puskesmas,” pungkasnya.
