Filesatu.co.id, Madiun | Pemerintah Kabupaten Madiun khususnya Pemdes Tambakmas berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga sukses menggelar Festival Manco Madiun (FMM). Bertempat di lapangan Desa Tambakmas Kecamatan Kebonsari, festival tersebut diselenggarakan, Minggu (03/09/2023).
Festival Manco kali ini sangat meriah dan spesial. Rangkaian acara terkemas rapi. Mulai dari senam sehat, fun bike, sepeda onthel hingga bruncah tumpeng Manco. Tak tanggung-tanggung, jumlah kue Manco dalam festival tersebut sebanyak 50 ribu yang tersusun menjadi 455 tumpeng. Jumlah ini (455) sesuai dengan hari jadi Kabupaten Madiun. Melalui festival Manco ini juga, Pemkab Madiun berhasil menyabet rekor MURI. Tak hanya tingkat nasional, rekor MURI yang diraih kampung pesilat Indonesia tercatat di tingkat dunia.
Turut hadir acara, Gubernur Jawa Timur yang diwakili kepala Bakorwil Madiun R. Heru Wahono Santoso Bupati Madiun Ahmad Dawami, Wabup Madiun Hari Wuryanto, anggota DPRD Budi Wahono, Kepala Disparpora Anang Sulistijono, representatif rekor MURI Sri Widayati, Camat Kebonsari Tarnu Ashidiq, Kades Tambakmas Sugeng Wibowo beserta seluruh Kades se-Kecamatan Kebonsari.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengajak masyarakat untuk bangga dengan raihan rekor MURI yang pertama ini. Dirinya berharap, masyarakat bisa menjaga kerukunan dan senantiasa mempertahankan nilai-nilai sejarah yang ada di Kabupaten Madiun.
“Saya hanya berpesan, masyarakat Kabupaten Madiun selalu menjaga kerukunan, menjaga nilai-nilai sejarah dan budaya yang ada di kabupaten tercinta ini. Rekor MURI ini merupakan penghargaan istimewa, karena tidak hanya di tingkat nasional melainkan level dunia,” singkat Bupati.
Di tempat yang sama, Kadispora Madiun Anang Sulistijono mengatakan festival Manco di Desa Tambakmas ini merupakan festival yang ke-4 kalinya.
“Festival ini kali keempat, dua kali terselenggara sebelum pandemi, dan dua kali pasca pandemi. Semoga dengan MURI yang diraih ini, menjadi stimulan bagi desa-desa lain, khususnya di Kabupaten Madiun agar terus berinovasi dan berkarya,” tutur Anang.
Hal senada dikatakan oleh Kepala Bakorwil Madiun, Heru Wahono Santoso. Menurutnya, raihan MURI level dunia lewat 455 tumpeng Manco di Desa Tambakmas ini sangat layak diapresiasi.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Madiun, kemudian juga kepada tim dari MURI atas kegiatan ini. Mudah-mudahan ini tidak hanya sekedar acara seremonial saja, tetapi bisa menginspirasi desa-desa lain sehingga turut andil dalam tumbuhnya perekonomian di suatu daerah,” terangnya.
Sementara itu, Perwakilan MURI Sri Widayati mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari MURI terhadap Pemkab Madiun. Ia mengatakan, rekor MURI di Kabupaten Madiun ini benar-benar merupakan yang pertama kalinya.
“455 tumpeng yang berisikan 50 ribu kue Manco ini merupakan festival yang sangat luar biasa. Maka dari itu ada penghargaan yang luar biasa, penghargaan yang benar-benar mengapresiasi kreativitas dari masyarakat yang ada di Kabupaten Madiun. Terlebih, rekor MURI ini adalah pertama di Kabupaten Madiun,” pungkasnya.
Bagi yang belum tahu, Manco merupakan jajanan khas Madiun. Pusat produksi kue ini berada di Desa Tambakmas, Kecamatan Kebonsari.
Dari sejarah yang beredar, kue manco merupakan salah satu jajanan keluarga dari Kerajaan Gelang-Gelang di Dolopo, Kabupaten Madiun. Kue ini selalu disajikan oleh abdi dalem kepada keluarga kerajaan. Pembuatan kue manco pada zaman kerajaan dilakukan oleh abdi dalem kerajaan yang berada di Desa Tambakmas.
Dulu, kue manco memiliki ciri khas yakni rasa yang legit dan lengket. Saat itu kue manco memiliki satu varian saja, yaitu kue manco dengan toping tepung beras. Para leluhur memaknai makanan manis ini sebagai manisnya kebersamaan sedangkan lengket diartikan sebagai kedekatan keluarga Kerajaan Gelang-Gelang.
Seiring berkembangnya zaman, kue manco sudah bisa dinikmati oleh semua kalangan. Bahkan sebagian masyarakat sudah mengembangkan kue manco dengan beberapa varian. Di Desa Tambakmas, pengusaha kue manco ada sekitar 25 orang. Produk kue manco sudah merambah ke berbagai daerah seperti Madiun, Ponorogo, hingga Magetan.
Manco terbuat dari tepung ketan, gula jawa, dan juga tepung beras. Terkecuali tepungnya, proses pembuatan kue ini masih dilakukan secara tradisional. Cara membuat kue manco yakni bahan kue yang setengah jadi kemudian dijemur sebentar dibawah sinar matahari, kemudian diangkat dan dipotong berbentuk segitiga atau lainnya. Setelah itu dijemur lagi hingga kering. Jika sudah kering, adonan kue manco digoreng dan dilumuri dengan gula jawa. Lalu diberi taburan topping wijen, kacang dan lain sebagainya.